Terapi Hipertensi Dengan Obat Golongan Diuretik, ACE
Inhibitor,
Calcium Channel Blocker, dan Beta Blocker.
1 Obat Golongan
ACE Inhibitor
Angiotensin Converting Agent (ACE) Inhibitor adalah
golongan obat yang berfungsi menghambat pembentukan Angiotensin II dari
angiotensin I, dimana angiotensin II dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah, dengan dihambatnya pembentukan
angiotensin II maka akan terjadi penurunan tekanan darah dengan jalan
melebarkan pembuluh darah serta turunnya jumlah garam dan air yang terabsorbsi
kembali melalui ginjal.
Penggunaan obat ini
dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, anda harus
beristirahat/berbaring beberapa saat, letakkan posisi kaki lebih tinggi dari
badan. Sebaiknya tablet pertama diberikan sebelum tidur, jika pusing, sakit
kepala hindari mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin, jangan
menghentikan obat secara tiba tiba, harus dengan petunjuk dokter.
Efek samping ACE Inhibitor
Dapat menyebabkan batuk kering, pusing, kepala
ringan, letih lesu akibat penurunan tekanan darah secara drastis, efek samping
ini tidak selalu terjadi pada tiap orang karna ada perbedaan respon oleh tiap
individu terhadap obat. Saat pemeriksaan ke dokter, beritahu jika anda
mengalami sakit tenggorokan, batuk, atau sedang hamil maupun berencana untuk
hamil.
Nama Sediaan obat golongan ACE Inhibitor :
Kaptopril/Captopril (Capoten, Dexacap, Tensicap,
Acendril, Praten, Scantensin), Benazepril (Cibacen), Delapril (Cupressin),
Enalapril Maleat (Tenace, Renivace), Fosinopril (Acenor-M), Lisinopril
(Zestril, Interpril, Tensinop), Perindopril (Prexum), Kuinapril (Accupril),
Ramipril (Triatec), Silazapril (Inhibace).
2. Obat Golongan
Beta Blocker
Beta blocker adalah golongan obat yang dapat
menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi denyut jantung dan tekanan pada saat jantung memompa darah (mengurangi beban/kerja jantung), obat
golongan beta blocker juga digunakan untuk mengobati angina dan migrain.
Penggunaan Beta Blocker
Umumnya penggunaan obat diminum 1-2x sehari, ada
juga beberapa obat yang digunakan 3-4x perhari, penggunaan pertama obat ini biasanya
dengan dosis awal yang lebih kecil, ditingkatkan secara bertahap hingga dosis
yang diperlukan, jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba, pastikan anda
mempunyai persediaan obat yang cukup terutama jika dalam bepergian. Pemberian obat golongan beta
blocker sebaiknya dihindari pada orang yang menderita diabetes dan asma karna
dapat memperparah keadaan penyakit. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan golongan
beta blocker, konsultasikan dengan apoteker anda.
Efek Samping Beta Blocker
Efek samping pada umumnya dapat ditoleransi dengan
baik, namun tetap harus mewaspadai efek samping seperti, dingin pada jari
tangan dan kaki, pusing, lambatnya denyut jantung, mimpi buruk, dan cepat lelah
jika melakukan aktivitas fisik. Laporkan pada dokter/apoteker jika anda
mengalami efek samping yang berat atau mengganggu.
Nama Sediaan Obat Golongan Beta Blocker
Propanolol (Inderal, Propadex), Asebutolol
(Sectral), Atenolol (Tenormin, Internolol), Betaksolol (Kerlone), Bisoprolol
fumarat (Concor), Karvedilol (Mikelan) Labetalol HCl (Trandate), metoprolol
tartrat (Seloken, Durules, Ateksi, Lopresor), Nadolol (Farmagard), Oksprenolol
HCl (Trasitensin), Pindolol (Visken), Sotalol HCl (Sotacor).
3. Obat Golongan
Calcium Channel Blocker (Penyekat Saluran Kalsium)
Obat golongan penyekat kalsium adalah obat yang
dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi masuknya ion kalsium
melalui saluran kalsium/lambat masuk kedalam sel otot polos, otot jantung dan
saraf, sehingga menyebabkan relaksasi. Verapamil dan Diltiazem lebih aktif
bekerja pada otot, sedangkan yang lain seperti nifedipin, amlodipin, isradipin
lebih aktif dipembuluh darah.
Penggunaan Calcium Channel Blocker
Penggunaan obat sebaiknya dengan dosis awal yang
lebih rendah, secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai dosis diinginkan,
jangan menghentikan obat secara mendadak, kecuali jika ada efek samping yang
mengangganggu atau berat.
Efek Samping obat Calcium Channel Blocker.
Konstipasi, pusing, mual, pembengkakan pada
pergelangan kaki dan rasa panas, laporkan pada saat pemeriksaan dokter, jika
anda sedang atau berencana untuk hamil, memiliki penyakit gagal jantung setelah
menggunakan obat Diltiazem, Verapamil.
Nama Sediaan Obat Golongan Calcium Channel Blocker :
Amlodipin Besilat ( Norvask, Tensivask), Deltiazem
HCl (Herbesser, -SR, Cardyne), Felodipin (Plendil ER), Nikardipin HCl ( Loxen),
Nipedipin (Adalat, -Retard, -Oros, Farmarat, Carvas), Nimodipin (Nimotop).
No comments:
Post a Comment