Welcome

Assalamu'alaikum, selamat datang di Blog saya, semoga artikelnya jadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah untuk penulis, aamiin. Terimakasih atas kunjungannya

KONSULTAN APOTEKER PEDULI UKM

tags : Konsultan Perizinan Badan POM, Konsultan Registrasi Jamu (POM TR), Makanan / Pangan (BPOM RI MD), Konsultan Pendirian Usaha Kecil Obat Tradisional, Konsultan Pendirian Perusahaan Makanan, Konsultan Pangan Industri Rumah Tangga, Konsultan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik, Konsultan Sertifikasi Halal, Konsultan Online Single Submission (OSS), Konsultan Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu pondasi penting perekonomian Indonesia, terutama disaat masa-masa krisis, UKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi yang menyelamatkan ekonomi bangsa.
Melalui program Konsultan Apoteker Peduli UKM. saya akan mengupayakan dan membantu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) secara legal untuk menghindari kegagalan berusaha, sehingga Efektif (produktifitas tinggi, waktu relatif singkat) dan Efisien (hemat biaya investasi) dalam mendirikan dan mengelola UKM dibidang :
1. Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)
2. Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
3. Usaha Pengolahan Pangan (BPOM MD)

Cara Injeksi Intramuskular Yang Benar

Gambar 1. Cara Injeksi Intramuskular Yang Benar

Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.128. Bandung: Penerbit ITB

Cara Menggunakan Obat Semprot Hidung Yang Benar

Cara Menggunakan Obat Semprot Hidung Yang Benar


Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.114. Bandung: Penerbit ITB

Cara Menggunakan Obat Tapel Kulit

Cara Menggunakan Obat Tapel Kulit


Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.115. Bandung: Penerbit ITB

Cara Menggunakan Salep Mata Yang Benar


Cara Menggunakan Salep Mata Yang Benar

Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.111. Bandung: Penerbit ITB

Cara Aspirasi Dari Ampul Yang Benar

Cara Aspirasi Dari Ampul Yang Benar

Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.128. Bandung: Penerbit ITB

Cara Penggunaan Tablet Vagina Tanpa Aplikator Yang Benar

Cara Penggunaan Tablet Vagina Tanpa Aplikator Yang Benar

Sumber :
Pengarang T.P.G.M de Vries Dkk
Diterjemahkan dr Zunilda S. Bustami, MS. 1998. Pedoman Penulisan Resep/WHO Hal.120. Bandung: Penerbit ITB

Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga Yang Benar


  1. Hangatkan obat tetes telinga dengan menggenggamnya atau menjepit diketiak selama beberapa menit. jangan gunakan air panas dari kran karena suhunya sukar dikendalikan.
  2. Miringkan kepala ke satu sisi atau berbaringlah miring, telinga yang akan diobati harus berada disebelah atas.
  3. tarik daun telinga perlahan untuk membuka liang telinga

Cara Injeksi Intravena Yang Benar


A. Alat yang Diperlukan
Semprit berisi obat yang disuntikkan (tanpa udara), jarum (Gauss 25, panjang dan ketebalan sedang, terpasang pada semprit), cairan disinfektan, kapas, plester, torniket.

B. Cara Injeksi Intravena yang benar

  1. Cuci tangan
  2. tenangkan pasien dan terangkan apa yang akan dilakukan
  3. buka penutup lengan
  4. buat agar pasien rileks dan sangga lengannya dibawah vena yang akan digunakan
  5. gunakan torniket dan cari vena yang sesuai
  6. tunggu sampai vena membengkak
  7. disinfeksilah kulit
  8. stabilkan vena dengan menarik kulit diatasnya hingga tegang dengan arah longitudinal. Lakukan ini dengan tanganyang tidak akan anda gunakan untuk menusukkan jarum
  9. suntikkan jarum dengan sudut sekitar 35 derajat

Cara Penggunaan Aerosol Yang Benar

Gambar 1. Langkah 4; 5 dan 8

Banyak dari kita yang tidak tahu cara penggunaan Aerosol yang memang jarang digunakan. Agar tidak salah dalam penggunaan yuk kita simak cara penggunaannya sebagai berikut :
  1. Batukkan dahak sebanyak mungkin
  2. kocok botol aerosol sebelum digunakan
  3. pegang botol aerosol seperti yang tercantum pada petunjuknya (biasanya dalamposisi terbalik)
  4. katupkan bibir rapat rapat pada mulut aerosol
  5. tengadahkan kepala sedikit
  6. buang nafas perlahan lahan, hembuskan udara paru paru sebanyak mungkin
  7. tarik nafas dalam dalam dan tekan aerosol, usahakan agar lidah tetap dibawah

Cara Menggunakan Inhaler Dengan Kapsul

Gambar 1. Langkah 4 dan 5

Banyak dari kita yang tidak tahu cara penggunaan Inhaler Dengan Kapsul yang memang jarang digunakan. Agar tidak salah dalam penggunaan yuk kita simak cara penggunaannya sebagai berikut :

  1. Batukkan dahak sebanyak mungkin
  2. tempatkan kapsul obat pada inhaler sesuai dengan petunjuk produsennya
  3. buang nafas perlahan lahan, hembuskan udara paru paru sebanyak mungkin
  4. katupkan bibir rapat rapat pada ujung inhaler

Cara Penggunaan Supositoria

Banyak dari kita yang tidak tahu cara penggunaan supositoria yang memang jarang digunakan. Agar tidak salah dalam penggunaan supositoria rektal yuk kita simak cara penggunaannya sebagai berikut :
  1. Cucilah tangan
  2. buka kemasan obat (kecuali bila terlalu lunak)
  3. jika supositoria terlalu lunak, keraskan dulu dengan cara mendinginkannya (simpan dilemari pendingin atau aliri air kran dingin, berikut kemasannya) baru kemudian buka kemasannya
  4. hilangkan bagian bagian pinggir (sudut supositoria) yang mungkin tajam dengan menghangatkannya dalam genggaman
  5. basahi obat dengan air dingin
  6. berbaringlah miring pada satu sisi dan tekuk lutut

Cara Menggunakan Obat Tetes Mata Pada Dewasa dan Anak Anak

Banyak dari kita yang tidak tepat menggunakan tetes obat mata sehingga terapi tidak optimal dan menyebabkan berlarut larutnya penyakit. Agar tidak salah dalam penggunaan tetes mata yuk kita simak cara penggunaan tetes mata berikut :

A. Cara menggunakan obat tetes mata pada dewasa :
  1. Cuci tangan
  2. jangan menyentuh lubang penetes
  3. tengadahkan kepala
  4. tarik kelopak mata bawah ke arah bawah agar terbentukan cekungan
  5. dekatkan alat penetes sedekat mungkin ke cekungan tanpa menyentuhnya atau menyentuh mata
  6. teteskan obat sebanyak yang dianjurkan kedalam cekungan
  7. pejamkan mata selama kira kira 2 menit. jangan memejamkannya terlalu kuat
  8. bersihkan kelebihan cairan dengan kertas tisu
  9. jika menggunakan lebih dari satu jenis obat tetes mata, tunggu sedikitnya 5 menit sebelum meneteskan obat tetes berikutnya.

Pedoman Penulisan Resep Yang Rasional

Anda datang ke klinik menemui dokter mengeluhkan kondisi kesehatan yang memburuk, setelah 2-3 kalimat keluhan anda,dokterpun menuliskan resep dan cling selesai, tunggu obat dan bayar. Apakah pengobatan khususnya penulisan resep sesederhana itu? oke, pengen tahu bagaimana sebenarnya tahapan proses penulisan resep yang baik dan rasional? yuk baca terus.

Contoh Kasus Pasien 1 :
Perhatikan kasus diruang praktek dokter keluarga ini. Seorang supir taksi berusia 52 tahun mengeluh nyeri tenggorokan dan batuk disertai salesma sejak 2 minggu sebelumnya. Bersinnya sudah hilang, tetapi tetap batuk-batuk terutama malam hari. Ia perokok berat yang sudah sering dianjurkan untuk menghentikan kebiasaannya. Pada Anamnesis dan pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan kelainan selain tanda radang tenggorokan. Dokter itupun kembali menasihatinya untuk berhenti merokok dan menulis resep berisi kodein 10 mg, 3 kali sehari untuk 3 hari.

Berdasarkan contoh kasus pasien diatas maka proses penulisan resep yang baik dan rasional terdiri dari 6 langkah berikut :

Salep (Unguenta); Jenis, Komposisi dan Cara Pembuatan

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (FI ed. III). Salep tidak boleh berbau tengik. kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik adalah 10%.
Berdasarkan komposisi dasar salep dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Dasar salep hidrokarbon, yaitu terdiri antara lain :
a) vaselin putih
b) vaselin kuning
c) campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning
d) Parafin encer
e) parafin padat
f) jelene
g) minyak tumbuh tumbuhan

2. Dasar salep serap yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain : 
a) Adeps lanae

Indeks Keamanan Penggunaan Obat Dalam Kehamilan (TERLENGKAP)


1) Indeks Keamanan Penggunaan Obat Dalam Kehamilan
Suatu panduan untuk meresepkan obat secara aman pada kehamilan berdasarkan kategori dari badan pengawas obat dan makanan US (US FDA). Indeks ini meliputi kategori keamanan yang spesifik berdasarkan cara pemberian obat ( Route of Administration/ ROA). Generik obat tanda disertai keterangan pada kolom ROA berarti bahwa kategori keamanan obat tersebut hanya didasarkan pada molekul (generik)nya, tanpa dipengaruhi cara pemeriannya (ROA). Obat yang tidak memiliki kategori keamanan pada kehamilan diberi dengan simbol (). pada bagian informasi produk. Kebanyakan preparat topikal tidak memiliki kategori keamanan obat pada kehamilan karena kemungkinan terjadinya absorpsi sistemik obat ini dianggap minimal, kecuali jika digunakan pada area tubuh yang luas, terus menerus atau jangka waktu lama. Daftar indeks ini disusunberdasarkan abjad menurut nama generiknya.

2) Definisi Faktor Risiko
Definisi atau kategori berikut digunakan US FDA berdasarkan risiko obat terhadap sistem reproduksi, risiko efek samping dan permbandingan  manfaat dengan risiko. Kategori A, B, C, D dan X tidak mengimplikasikan peningkatan risiko.
Obat kategori A dan B cukup aman untuk digunakan pada wanita hamil.
Obat yang termasuk kategori X, D dan C (beberapa) mungkin memiliki resiko hampir sama tetapi digolongkan dalam kategori yang berbeda berdasarkan besarnya perbandingan risiko dengan manfaat.
Daftar Obat dibawah ini.

Cara Menimbang Obat

Ketentuan menimbang obat racik, pemicikan pada Dispensing obat :
BACA JUGA : Cara Pengenceran Zat Padat dan Zat Cair (Pemicikan)

  1. Zat yang banyaknya kurang dari 1 gram ditimbang pada timbangan miligram. Obat yang berkhasiat keras (contoh bobat beresiko tinggi, rentang dosis sempit) sebaiknya ditimbang pada timbangan miligram meskipun banyaknya lebih dari 1 gram.
  2. Suatu zat yang banyaknya kurang dari 30 mg tidak boleh ditimbang langsung karena hasil timbangannya tidak akan tepat. maka harus diencerkan dulu zat tersebut dan sebagai pengencer biasanya digunakan Saccharus lactis atau eksipien lain yang netral dan bersifat inert. Contoh : Timbang Atropin Sulfat 5 mg, untuk mengetahui cara pengencerannya kunjungi link diatas

Pengayakan Serbuk dan Derajat Halus Serbuk (Mesh)



Nomor Pengayak (nomor mesh) menunjukkan jumlah jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat. Derajat Halus serbuk dinyatakan satu atau dua nomor.
  • Jika derajat halus serbuk dinyatakan 1 (satu) nomor berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut, misal serbuk Sennae Folia (100).
  • Jika dinyatakan dengan  2 (dua) nomor, dimaksutkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak tertinggi, misal serbuk ekstrak manggis 22/60.
Contoh :

Serbuk Ekstrak manggis mempunyai derajat halus serbuk 22/60, artinya :

Kelarutan Zat

Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 derajat Celcius (FI III) atau 25 derajat Celcius dinyatakan dalam 1 bagian bobot zat padat  atau 1 bagian volume zat cair dalam bagian volume tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain. Kelarutan yang tanpa angka adalah kelarutan pada suhu kamar. Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 gram zat padat atau 1 mL zat cair dalam sejumlah mL pelarut.

Istilah Kelarutan
Keterangan
Sangat mudah larut
Kurang dari 1 bagian
Mudah larut
1 sampai 10 bagian
larut
10 sampai 30 bagian
Agak sukar larut
30 sampai 100 bagian
Sukar larut
100 sampai 1000 bagian
Sangat sukar larut
1000 sampai 10.000 bagian
Praktis tidak larut
Lebih dari 10.000 bagian
Catatan :

Singkatan Latin Resep Obat Terlengkap

Berikut  daftar singkatan latin resep obat lengkap, daftar berupa foto :
Singkatan bahasa latin resep terkait aturan pakai yang sering ditulis dalam resep :
1. Tentang waktu

2. Tentang waktu, tempat sakit dan tentang pemerian obat


AWALAN HURUF

A


A, B dan C

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 4 akhir)

4. Cara Penguapan Cairan Penyari Ekstrasi

Metode penguapan terdiri dari 2 tahap yaitu pemekatan dan pengeringan dengan penambahan bahan pengering. pemilihan metode penguapan hendaknya mempertimbangkan stabilitas zak aktif, jumlah penyari yang harus diuapkan, jumlah ekstrak dan konsistensi produk akhir yang diinginkan.

4.1 Tahap pertama adalah pemekatan/penguapan (Evaporasi), meliputi
4.1.1 Penguapan dengan tangas air
Penguapan dengan metode ini merupakan metode yang murah dan sederhana. Caranya Ekstrak diletakkan kedalam wadah logam nirkarat (steinlessteel) dan dipanaskan dengan tangas air. Pemanasan dilakukan pada suhu terkendali agar zat aktif tidak rusak. suhu dijaga antara 50-60 derajat Celcius (suhu tangas air antara 60-70 derajat Celcius). Penguapan etanol harus dilakukan pada ruang tertutup (lemari asam) yang memiliki fasilitas penyedot udara (exhaust blower), fasilitas ini berguna untuk keselamatan dan keamanan pekerja serta mningkatkan kecepatan penguapan ekstrak. jika akan dibuat sediaan tablet dan kapsul, ekstrak terlebih dahulu diuapkan hingga agak mengental baru kemudian ditambahkan eksipien seperti laktosa, amilum, maltodekstrin atau aerosil secara terukur. kekurangan metode penguapan ini adalah cairan penyari tidak dapat diperoleh kembali.

4.1.2 Penguapan dengan penyulingan
Alat ini terdiri dari bejana penguap dan kondensor, bagian atas bejana penguap dihubungkan dengan kondensor (pendingin - untuk proses pengembunan/kondensasi uap penyari) yang juga dihubungkan

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 3)

Untuk lebih memahami baca macam macam metode ekstraksi klik artikel Metode Ekstraksi
Macam macam metode ekstraksi sebagai berikut :

3. Metode Ekstraksi
3.1 Pemerasan Simplisia segar
Metode pemerasan digunakan untuk simplisia segar berupa umbi, rimpang, daun dan buah. pemerasan dapat dilakukan secara langsung dari simplisia segar berupa bagian tumbuhan seperti umbi (wortel), buah (mengkudu, jambu), rimpang (temulawak, jahe, kunyit), daun(katuk, bayam). proses pemerasan diawali dengan penghancuran simplisia dan jika perlu ditambahkan air secukupnya, diperas kemudian disaring.

3.2 Infundasi
Metode infundasi digunakan untuk menyari kandungan aktif dari simplisia yang larut dalam air panas. Penyarian ini menghasilkan ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar bakteri dan jamur, oleh sebab itu ekstrak harus segera diproses sebelum 24 jam.
Cara ini sederhana pada umumnya :

  • Dimulai dengan membasahi simplisia dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga empat kali bobot bahan, untuk karagen sepuluh kali bobot bahan. Bahan baku ditambah air pada umumnya jika dinyatakan lain diperlukan 10 bagian air untuk 1 bagian bahan.

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 2)

1.2 Simplisia Kering
Penyiapan simplisia kering dimulai dari simplisia basah yang telah melalui proses sortasi basah, pencucian, penirisan, perajangan dan pengeringan (selengkapnya bisa dilihat di Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 1)) atau bahan kering yang diperoleh dari pemasok yang telah memenuhi persyaratan. 
1.2.1 Proses Pengeringan Simplisia Kering dari Simplisia Basah
Proses pengeringan yang baik dapat dilakukan dengan cara :
  1. Pemanasan dengan oven dalam suhu yang tidak lebih dari 60 Derajat Celcius
  2. Pengeringan dibawah sinar matahari tidak langsung  misalnya dengan menggunakan tenda dengan aliran udara yang diatur pada area yang terbebas dari kontaminasi.
Jadi tidak boleh dijemur dibawah terik matahari yang sinarnya langsung mengenai simplisia karena dapat menyebabkan berkurangnya zat aktif (degradasi) oleh sinar ultraviolet matahari dan tidak pula dijemur dipinggir jalan sehingga banyak debu yang mengkontaminasi simplisiau . Catatan simplisia dinyatakan kering jika kadar air dibawah 10%, Maksimal 10%, secara tradisional biasanya dengan

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 1)

1. Penyiapan Simplisia

Ekstraksi bisa dilakukan baik dari bahan segar maupun bahan yang telah dikeringkan.

1.1 Simplisia Segar
Proses penyiapan simplisia segar yang akan dibuat ekstrak meliputi tahapan sebagai berikut : sortasi basah, pencucian, penirisan dan simplisia tertentu perlu dilakukan pengecilan ukuran, contoh simplisia paria, pasak bumi, temu kunci dan lain lain.

1.1.1 Sortasi Basah
Sortasi Basah dilakukan dengan memisahkan kotoran dan benda asing dari simplisia, misalnya simplisia akar harus bebas dari tanah, kerikil, akar yang telah rusak maupun organ tumbuhan yang lain.

1.1.2 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lain pada simplisia. perlu diperhatikan, air yang digunakan mesti

Temulawak (Curcuma Xanthorriza)


Nama lokal :
Temulawak (jawa), temu lobak (Madura), koneng gede (Sunda).

Nama Latin :
Curcuma Xanthorriza.

Nama Asing :
Java Turmeric (Inggris), jiang huang (Cina), kurkum (Arab), temu lawas (Malaysia).

Kegunaan umum :
Rempah penyedap masakan, pemberi warna kuning pada makanan.

Bagian yang digunakan untuk herbal :
Umbi.

Efek herbal :
Temu lawak biasa dibuat minuman untuk menjaga kesehatan badan, sifat diuretik, antifungi, tonikum, dan meningkatkan sekresi empedu.