Welcome

Assalamu'alaikum, selamat datang di Blog saya, semoga artikelnya jadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah untuk penulis, aamiin. Terimakasih atas kunjungannya
Showing posts with label Ekstraksi. Show all posts
Showing posts with label Ekstraksi. Show all posts

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 4 akhir)

4. Cara Penguapan Cairan Penyari Ekstrasi

Metode penguapan terdiri dari 2 tahap yaitu pemekatan dan pengeringan dengan penambahan bahan pengering. pemilihan metode penguapan hendaknya mempertimbangkan stabilitas zak aktif, jumlah penyari yang harus diuapkan, jumlah ekstrak dan konsistensi produk akhir yang diinginkan.

4.1 Tahap pertama adalah pemekatan/penguapan (Evaporasi), meliputi
4.1.1 Penguapan dengan tangas air
Penguapan dengan metode ini merupakan metode yang murah dan sederhana. Caranya Ekstrak diletakkan kedalam wadah logam nirkarat (steinlessteel) dan dipanaskan dengan tangas air. Pemanasan dilakukan pada suhu terkendali agar zat aktif tidak rusak. suhu dijaga antara 50-60 derajat Celcius (suhu tangas air antara 60-70 derajat Celcius). Penguapan etanol harus dilakukan pada ruang tertutup (lemari asam) yang memiliki fasilitas penyedot udara (exhaust blower), fasilitas ini berguna untuk keselamatan dan keamanan pekerja serta mningkatkan kecepatan penguapan ekstrak. jika akan dibuat sediaan tablet dan kapsul, ekstrak terlebih dahulu diuapkan hingga agak mengental baru kemudian ditambahkan eksipien seperti laktosa, amilum, maltodekstrin atau aerosil secara terukur. kekurangan metode penguapan ini adalah cairan penyari tidak dapat diperoleh kembali.

4.1.2 Penguapan dengan penyulingan
Alat ini terdiri dari bejana penguap dan kondensor, bagian atas bejana penguap dihubungkan dengan kondensor (pendingin - untuk proses pengembunan/kondensasi uap penyari) yang juga dihubungkan

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 3)

Untuk lebih memahami baca macam macam metode ekstraksi klik artikel Metode Ekstraksi
Macam macam metode ekstraksi sebagai berikut :

3. Metode Ekstraksi
3.1 Pemerasan Simplisia segar
Metode pemerasan digunakan untuk simplisia segar berupa umbi, rimpang, daun dan buah. pemerasan dapat dilakukan secara langsung dari simplisia segar berupa bagian tumbuhan seperti umbi (wortel), buah (mengkudu, jambu), rimpang (temulawak, jahe, kunyit), daun(katuk, bayam). proses pemerasan diawali dengan penghancuran simplisia dan jika perlu ditambahkan air secukupnya, diperas kemudian disaring.

3.2 Infundasi
Metode infundasi digunakan untuk menyari kandungan aktif dari simplisia yang larut dalam air panas. Penyarian ini menghasilkan ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar bakteri dan jamur, oleh sebab itu ekstrak harus segera diproses sebelum 24 jam.
Cara ini sederhana pada umumnya :

  • Dimulai dengan membasahi simplisia dengan air 2 kali bobot bahan, untuk bunga empat kali bobot bahan, untuk karagen sepuluh kali bobot bahan. Bahan baku ditambah air pada umumnya jika dinyatakan lain diperlukan 10 bagian air untuk 1 bagian bahan.

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 2)

1.2 Simplisia Kering
Penyiapan simplisia kering dimulai dari simplisia basah yang telah melalui proses sortasi basah, pencucian, penirisan, perajangan dan pengeringan (selengkapnya bisa dilihat di Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 1)) atau bahan kering yang diperoleh dari pemasok yang telah memenuhi persyaratan. 
1.2.1 Proses Pengeringan Simplisia Kering dari Simplisia Basah
Proses pengeringan yang baik dapat dilakukan dengan cara :
  1. Pemanasan dengan oven dalam suhu yang tidak lebih dari 60 Derajat Celcius
  2. Pengeringan dibawah sinar matahari tidak langsung  misalnya dengan menggunakan tenda dengan aliran udara yang diatur pada area yang terbebas dari kontaminasi.
Jadi tidak boleh dijemur dibawah terik matahari yang sinarnya langsung mengenai simplisia karena dapat menyebabkan berkurangnya zat aktif (degradasi) oleh sinar ultraviolet matahari dan tidak pula dijemur dipinggir jalan sehingga banyak debu yang mengkontaminasi simplisiau . Catatan simplisia dinyatakan kering jika kadar air dibawah 10%, Maksimal 10%, secara tradisional biasanya dengan

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 1)

1. Penyiapan Simplisia

Ekstraksi bisa dilakukan baik dari bahan segar maupun bahan yang telah dikeringkan.

1.1 Simplisia Segar
Proses penyiapan simplisia segar yang akan dibuat ekstrak meliputi tahapan sebagai berikut : sortasi basah, pencucian, penirisan dan simplisia tertentu perlu dilakukan pengecilan ukuran, contoh simplisia paria, pasak bumi, temu kunci dan lain lain.

1.1.1 Sortasi Basah
Sortasi Basah dilakukan dengan memisahkan kotoran dan benda asing dari simplisia, misalnya simplisia akar harus bebas dari tanah, kerikil, akar yang telah rusak maupun organ tumbuhan yang lain.

1.1.2 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lain pada simplisia. perlu diperhatikan, air yang digunakan mesti

Fraksinasi


Di alam senyawa kimia umumnya terdapat dalam bentuk campuran, oleh sebab itu diperlukan pemisahan, fraksinasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campuran zat tersebut, pemisahan dilakukan tehnik yang bermacam macam seperti kromatografi (KKt, KLT, KCKT, KCV, KK, KGC) dan ekstraksi cair-cair. terkadang digunakan kombinasi keduanya, seringkali dilakukan secara berulang-ulang agar didapat fraksi zat yang lebih banyak.
Metode fraksinasi/pemisahan umumnya:
1. Ekstraksi Cair-cair
Ekstraksi cair-cair adalah metode pemisahan dengan menggunakan dua cairan pelarut yang tidak saling bercampur, sehingga senyawa tertentu terpisahkan menurut kesesuaian sifat dengan cairan pelarut (prinsip solve dissolve like).

2. Kromatografi

Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan secara kimia dan fisika kandungan zat simplisia menggunakan pelarut yang sesuai. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam melakukan ekstrasi yaitu pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang ingin  diekstraksi ataupun sesuai dengan sifat kepolaran kandungan kimia yang diduga dimiliki simplisia tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran simplisia harus diperkecil dengan cara perajangan untuk memperluas sudut kontak pelarut dan simplisia, tapi jangan terlalu halus karna dikhawatirkan menyumbat pori-pori saringan menyebabkan sulit dan lamanya poses ekstraksi.

Baca juga :
TEKNOLOGI PEMBUATAN EKSTRAK (BAGIAN 1)
TEKNOLOGI PEMBUATAN EKSTRAK (BAGIAN 2)

A. Proses yang terjadi selama proses ekstraksi :
  • pembilasan senyawa-senyawa dalam simplisia keluar dari simplisia
  • melarutnya kandungan senyawa kimia oleh pelarut keluar dari sel tanaman melalui proses difusi dengan 3 tahapan : 1. penentrasi pelarut kedalam sel tanaman sehingga terjadi pengembangan (swelling) sel tanaman. 2. proses disolusi yaitu melarutnya kandungan senyawa didalam pelarut. 3. difusi dari senyawa tanaman, keluar dari sel tanaman (simplisia).
B. Pertimbangan pemilihan metode ekstraksi didasarkan pada :
  • bentuk/tekstur bahan yang digunakan