Ilmu farmasi berasal dari ilmu dan farmasi, ilmu adalah serangkaian pengetahuan berdasarkan teori yang diakui dalam kelompok ilmu tersebut dan memenuhi persyaratan objektif, methodis, sistematis dan universal, sedangkan farmasi berasal dari bahasa yunani 'pharmacon' yang arti katanya obat/guna-guna yang ditujukan untuk hal yang baik atau buruk. secara defenisi ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk obat dari berbagai aspek.
Ilmu farmasi memiliki banyak cabang ilmu antara lain farmasetika, teknologi farmasi, farmakologi, farmakologi klinik, farmakognosi, biofarmasi, farmakinetika, farmakodinamika, farmakoterapi, toksikologi, farmakoekonomi, farmasi fisika, kimia farmasi, biologi farmasi. dan ditunjang ilmu-ilmu lainnya.
Baca Juga Artikel :
1. Ilmu Farmasi (Halaman yang saat ini dibuka)
2. Cabang Ilmu Farmasi
3. Sejarah Ilmu Farmasi I (Halaman yang saat ini dibuka)
4. Sejarah Ilmu Farmasi II
5. Blog Ilmu Farmasi
Baca Juga Artikel :
1. Ilmu Farmasi (Halaman yang saat ini dibuka)
2. Cabang Ilmu Farmasi
3. Sejarah Ilmu Farmasi I (Halaman yang saat ini dibuka)
4. Sejarah Ilmu Farmasi II
5. Blog Ilmu Farmasi
Baiklah sobat IF, mari kita telusuri sejarah dan perkembangan ilmu farmasi :
1.
Zaman Permulaan
Suatu zaman yang sangat
awal, belasan maupun puluhan abad sebelum masehi. Alam lebih dahulu tercipta
dari manusia, alam menyediakan berbagai sumber hayati, hewani serta mineral
mineral serta zat kimiawi lainnya yang pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh
manusia. pada masa
zaman prasejarah (awal mula kehidupan) manusia dan penyakit
adalah 2 hal yg berkait, dulu untuk mengobati penyaki mereka menggunakan
insting dalam mengobati penyakit misal luka manusia membubuhkan daun-daun segar
diatas luka, atau menutupinya dengan lumpur, mereka melakukan pencarian obat
secara acak, dan ini merupakan awal mula pngetahuan dan ilmu farmasi.
Selanjutnya penemuan
arkeologi mengenai tulisan-tulisan mengenai farmasi yang terkenal adalah
penemuan catatan-catatan yang disebut 'Papyrus Ebers', papyrus ebers ini
merupakan suatu kertas yang berisi tulisan yang panjangnya 60 kaki (kurang
lebih 20 meter) dan lebarnya 1 kaki (sekitar sepertiga meter) berisi lebih dari
800 formula atau resep, disamping itu disebutkan juga 700 obat-obatan yang
berbeda antara lain obat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti akasis,biji
jarak (castrol), anisi dll serta mineral seperti besi oksida, natrium
bikarbonat, natrium klorida dan sulfur.
Dokumen ini ditemukan
george ebers, seorang ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. sekarang dokumen
ini disimpan di universitas of leipzig, Jerman.
2.
Awal masehi
Sejarah farmasi dan
kedokteran juga dipengaruhi tokoh tokoh seperti hippocrates (450-370 SM),
Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M)
Hippocrates (450-370
SM) merupakan seorang dokter yunani yang
dihargai karna memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah, ia membuat
sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis
obat-obatan, ia juga dinobatkan sebagai bapak dari ilmu kedokteran.
Dioscorides (abad
ke-1 M), seorang dokter yunani yang merupakan
seorang ahli botani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu-tumbuh
tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karyanya berupa De Materia
Medika. selanjutnya mengembangkan ilmu farmakognosi. obat obatan yang
dibuat dioscoridaes antara lain napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan
cinnamon..
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani
berkewarganegaraan romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi,
patologi yang merumuskan kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan
pengarang buku terbanyak dizamannya, ia telah meraih penghargaan untuk 500
bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang
falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian
mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi
'galenik'.
3. Abad kegemilangan Farmasi di peradaban Arab-Islam
Setelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang
pengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad
kegelapan (Dark Age).
Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an
seiiring dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia
termaju saat itu, dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode
pengobatan nabawi (Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.
Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli
dan terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani
dengan dunia farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia
Arab-islam dalam perkembangan farmasi dapat dikatakan ketika adanya suatu
panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260 yang disusun oleh seorang ahli
kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna Al-Kohen al-Attar), dalam
panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman hidupnya serta
ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar juga
menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal
pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin
Sahl Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi
(809-873), dan lain lainnya.
Pembahasan mengenai abad kegemilangan farmasi didunia Arab akan dibahas pada
artikel selanjutnya.
4. Menjelang Abad pertengahan dan Abad ke 20
Seiring meningkatnya jenis obat-obatan, rumitnya ilmu mengenai obat dan
penanganan serta penggunaannya, yang dulunya pekerjaan ini masih dipelajari dan
dikerjakan dalam kedokteran. Pada tahun 1240 raja jerman frederick
II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran, sehingga sekarang
dikenal ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.
Tokoh selanjutnya yang berpengaruh adalah Philippus Aureolus
Theopharastus Bombastus von hoheaheim, panjang dan ribet namanya hahaha, ia
juga dikenal dengan nama paracelcus (1493-1542 M) seorang
dokter dan ahli kimia, yang merubah paradigma ilmu farmasi yang mulanya
berdasarkan ilmu tumbuhan menjadi profesi yang berkaitan erat dengan ilmu
kimia, paracelcus juga berhasil menyiapkan obat kimiawi yang dipakai sebagai
obat internal untuk melawan penyakit tertentu.
Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :
Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil
menemukan zat kimia seperti asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam
tartrat dan asam arsenat.
Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara
baru membuat calomel, dan asam benzoat serta menemukan oksigen.
Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841)
berhasil mengisolasi morpin dari opium, pada tahun 1805, seturner juga
menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan lainnya juga.
Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan
keahlian mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.
Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi
kafein dan robiquet sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu
persatu zat kimia diisolasi dari tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang
bertanggung jawab terhadap aktifitas medis tanamannnya. dieropa abad ke18 dan
19 M mereka berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan
kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produk-produk obat yang mempunyai standar
kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya
dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang sangat besar
dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang
membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.
Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa,
walaupun banyak obat asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil
oleh pendatang.
Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, muncul 3 perusahaan
farmasi pertama diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22
perusahaan muncul setengah abad kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi
pertama didirikan di philadelphia.
NB: Pembagian Masa sejarah Farmasi ini merupakan pemikiran admin sendiri, untuk memudahkan dalam memilah perkembangannya dari masa ke masa, pembagian masa ini sendiri mungkin di literatur tidak akan ditemui secara langsung.
Sumber :
Farmasetika Dasar
Pengantar Sediaan farmasi
Etika Farmasi Dalam Islam
No comments:
Post a Comment