Welcome

Assalamu'alaikum, selamat datang di Blog saya, semoga artikelnya jadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah untuk penulis, aamiin. Terimakasih atas kunjungannya

Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 2)

1.2 Simplisia Kering
Penyiapan simplisia kering dimulai dari simplisia basah yang telah melalui proses sortasi basah, pencucian, penirisan, perajangan dan pengeringan (selengkapnya bisa dilihat di Teknologi Pembuatan Ekstrak (Bagian 1)) atau bahan kering yang diperoleh dari pemasok yang telah memenuhi persyaratan. 
1.2.1 Proses Pengeringan Simplisia Kering dari Simplisia Basah
Proses pengeringan yang baik dapat dilakukan dengan cara :
  1. Pemanasan dengan oven dalam suhu yang tidak lebih dari 60 Derajat Celcius
  2. Pengeringan dibawah sinar matahari tidak langsung  misalnya dengan menggunakan tenda dengan aliran udara yang diatur pada area yang terbebas dari kontaminasi.
Jadi tidak boleh dijemur dibawah terik matahari yang sinarnya langsung mengenai simplisia karena dapat menyebabkan berkurangnya zat aktif (degradasi) oleh sinar ultraviolet matahari dan tidak pula dijemur dipinggir jalan sehingga banyak debu yang mengkontaminasi simplisiau . Catatan simplisia dinyatakan kering jika kadar air dibawah 10%, Maksimal 10%, secara tradisional biasanya dengan
cara memotek simplisia, jika berbunyi nyaring maka dianggap sudah kering.

1.2.2 Sortasi Kering
Tahapan ini dilakukan setelah pengeringan simplisia selesai dilakukan. Sortasi kering dilakukan dengan cara memisahkan kotoran, bahan organik asing, bagian tumbuhan lain yang rusak akibat proses sebelumnya. Sortasi kering dilakukan untuk memilih simplisia kering yang bermutu baik.

1.2.3 Pembuatan Serbuk Simplisia
Setelah sortasi kering dapat dilakuakan proses penyerbukan. Simplisia diserbukkan sampai derajat kehalusan yang diinginkan. Derajat kehalusan simplisia dapat mempengaruhi mutu ekstrak.
Umumnya bahan bahan keras seperti biji, kayu, kulit kayu, akar diserbuk terlebih dahulu sebelum ekstraksi untuk memperluas kontak antara permukaan simplisia dan cairan penyari (etanol ataupun air) sehingga mempermudah proses penyarian zat aktif. namun jika serbuk terlalu halus akan mempersulit proses penyeringan ekstrak. berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan masing masing simplisia perlu derajat kehalusan yang palit tepat untuk memperoleh hasil penyarian yang baik.

2. Ekstraksi
Ekstraksi dapat dilakukan dengan metode pemerasan infundasi, maserasi, perkolasi, digesti, refluks atau ekstraksi fluida superkritis. Pemilihan metode ekstraksi dan cairan penyari yang digunakan akan bergantung dari zat aktif yang akan disari. Sesuai monografi cairan penyari yang digunakan adalah air dan etanol atau campuran keduanya. Ekstrak yang dihasilkan harus memenuhi standar yang telah ditentukan sebagaimana tercantum di monografi Farmakope Herbal Indonesia.

3. Metode Ekstraksi
Artikel selengkapnya baca di TEKNOLOGI PEMBUATAN EKSTRAK BAGIAN 3 yang akan membahas macam maca metode ekstraksi seperti :
3.1 Pemerasan simplisia
3.2 Infundasi
3.3 Maserasi
3.4 Perkolasi
3.5 Digesti




Sumber : 
Direktorat Obat Asli Indonesia. 2013. Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak Volume 2 Hal.7-9.  Badan POM : Jakarta

No comments: