1.
Toksoplasmosis
Penyakit ini merupakan penyakit
protozoa sistemik yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii. Pola
transmisinya ialah transplasenta pada wanita hamil. Bila infeksi ini mengenai
ibu hamil trimester pertama akan menyebabkan 20 % janin terinfeksi toksoplasma
atau kematian janin, sedangkan bila ibu terinfeksi pada
trimester ke tiga 65 % janin akan terinfeksi. Infeksi ini dapat berlangsung selama kahamilan. Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan cara : memasak daging sampai matang , menggunakan sarung tangan baik saat memberi makan maupun membersihkan kotoran hewan ternak, dan menjaga agar tempat bermain anak tidak tercemar kotoran hewan ternak.
trimester ke tiga 65 % janin akan terinfeksi. Infeksi ini dapat berlangsung selama kahamilan. Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan cara : memasak daging sampai matang , menggunakan sarung tangan baik saat memberi makan maupun membersihkan kotoran hewan ternak, dan menjaga agar tempat bermain anak tidak tercemar kotoran hewan ternak.
2.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan infeksi Treponema pallidum. Penyakit ini dapat ditularkan melalui
plasenta sepanjang masa kehamilan. Biasanya respon janin yang hebat akan
terjadi setelah pertengahan kedua kehamilan dengan manifestasi klinik
hepatosplenomegali, ikterus, petekie, meningoensefalitis, khorioretinitis, dan
lesi tulang. Infeksi penyakit ini juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan
berat badan yang rendah, atau bahkan kematian janin. Pencegahan antara lain dengan cara : promosi
kesehatan tentang penyakit menular seksual, mengontrol prostitusi bekerjasama
dengan lembaga sosial, memperbanyak pelayanan diagnosis dini dan pengobatannya,
untuk penderita yang dirawat dilakukan isolasi terutama terhadap sekresi dan
ekresi penderita.
3.
HIV/AIDS
Penyakit ini terjadi karena infeksi
retrovirus. Pada janin penularan terjadi secara transplasenta, tetapi dapat
juga akibat pemaparan darah dan sekret serviks selama persalinan. Kebanyakan
bayi terinfeksi HIV belum menunjukan gejala pada saat lahir. Pencegahan antara
lain dengan cara : menghindari kontak seksual dengan banyak pasangan terutama
hubungan seks anal, skrining donor darah lebih ketat dan pengolahan darah dan
produknya dengan lebih hati – hati.
4.
Rubella (German measles)
Penyakit ini disebabkan oleh virus
Rubella yang termasuk famili Tgaviridae dan genus Rubivirus. Pada wanita hamil
penularan ke janin secara intrauterin. Masa inkubasinya rata – rata 16 – 18
hari. Penyakit ini agak berbeda dari toksoplasmosis karena rubella hanya mengancam
janin bila didapat saat kehamilan pertengahan pertama, makin awal (trimester
pertama) Ibu hamil terinfeksi rubella makin serius akibatnya pada bayi yaitu
kematian janin intrauterin, abortus spontan, atau malformasi kongenital pada
sebagian besar organ tubuh ( kelainan
bawaan )
5.
Herpes simpleks ( Herpervirus hominis)
Penyakit ini disebabkan infeksi
herpes simplex virus (HSV). Pada bayi infeksi ini didapat secara perinatal
akibat persalinan lama sehingga virus ini mempunyai kesempatan naik melalui
mukosa yang robek untuk menginfeksi janin. Gejala pada bayi biasanya mulai
timbul pada
minggu pertama kehidupan tetapi
kadang-kadang baru pada minggu ke dua atau ketiga. Pencegahan antara lain
dengan cara: menjaga kebersihan perseorangan dan pendidikan kesehatan terutama
kontak dengan bahan infeksius, menggunakan kondom dalam aktifitas seksual, dan
penggunaan sarung tangan dalam menangani lesi infeksius.
Sumber: Depkes (2006) bina kefarmasian bertajuk "PEDOMAN PELAYANAN FARMASI UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI"