klasifikasi dan deskripsi Sawo Mentega (Pouteria campechiana), Alkesa, Campole,
sawo walanda, canistel, egg-fruits atau yellow sapote, dan tiesa.
Klasifikasi tanaman buah sawo mentega menurut Cronquist hal XIV-XV (1981) dan Takhtajan hal 211-212 (2009) adalah:
Kerajaan
|
:
|
Plantae
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida
|
Anak kelas
|
:
|
Dilleniidae
|
Bangsa
|
:
|
Ebenales (Cronquist 1981:XIV-XV), Sapotales (Takhtajan, 2009:211-212)
|
Suku
|
:
|
Sapotaceae
|
Marga
|
:
|
Pouteria
|
Jenis
|
:
|
Pouteria campechiana (Kunth) Baehni
|
Sinonim
|
:
|
Lucuma nervosa (Morton, 1992:258)
|
Nama daerah
|
:
|
Sawo mentega atau alkesa (Indonesia), campoleh atau sawo walanda (Sunda), canistel, egg-fruits atau yellow sapote (Inggris), dan tiesa atau canistel.
|
A. Klasifikasi dan deskripsi morfologi
Bentuk
hidup sawo mentega berupa pohon tegak tinggi 12-20 m, diameter batang 25-60 cm,
kulit kayu bergaris atau berusuk, berwarna abu-abu cenderung hitam dengan tebal
4-5 mm, mempunyai banyak getah
berwarna putih, percabangan utama horizontal,
daun berada diujung cabang, lonjong kira-kira 6-25 x 2,5-8 cm dengan warna hijau terang
mengkilap dengan bentuk meruncing keujung kedua
ujungnya. panjang tangkai 5-25 cm, perbungaan dibawah daun, mengelompok, wangi,
panjang tangkai bunga 5-12 mm, helai kelopak bunga 5, mahkota bunga 10-11 mm, 5-6
cuping/lengkuk, hijau mendekati putih, benang sari 5, berwarna putih, ovarium
ditutupi rambut panjang, bantalan stigma, buah tunggal berbentuk gelendong
hingga bulat (telur), sering berparuh dipuncak, berlilin, halus, kulit (buah)
kuning tipis. Daging buah aromatik, lembab atau kering seperti tepung, rasa
manis, umumnya setiap buah terdapat 1-5 biji berukuran 1,5-2 cm, berwarna
cokelat mengkilap (Morton, 1992:258).
B. Ekologi dan penyebaran
Sawo mentega secara umum dapat tumbuh di iklim tropis dan subtropis, pada ketinggian dibawah 1400 m diatas permukaan laut. Sawo mentega juga dapat bertahan atau mentolerir salju yang singkat, hanya membutuhkan curah hujan sedang dan akan berkembang meskipun musim kemarau panjang, sawo mentega dapat produktif pada tanah yang dianggap terlalu dangkal dan kurang subur untuk sebagian besar pohon lainnya (Morton, 1992:59).
Sawo mentega berasal dari meksiko kemudian menyebar ke negara-negara Amerika tropis lainnya seperti Nikaragua, Panama dan Kuba. Sawo mentega menyebar ke Filipina sekitar tahun 1915 kemudian menyebar ke negara-negara Asia Tenggara (Morton, 1992:258).
Disusun oleh : N. Linda R. D
No comments:
Post a Comment