SKENARIO KONSELING
Pemain:
1.
Dewi Permatasari, S.Farm : Anak pasien 1
2.
Dwinta
Haranny, S.Farm : Asisten apoteker
3.
Eka Dyah
Wahyu, S. Farm : Dokter
4.
Era Sri
Agustin, S. Farm : Pasien 1
5.
Fauzi, S. Farm : Pasien 2
6.
Fitriana
Puspitasari, S. Farm : Apoteker
7.
Gandes Kusuma Ningrum, S. Farm : Istri Pasien 2
8.
Hernita
Anggraini, S. Farm : Perawat
9.
Hesty
Priska Aprina, S. Farm : Narator
10. Ibad Muhammed, S. Farm : Kasir
Naskah:
Disuatu
pagi dengan langit berwarna biru cerah tanpa setitik awan, matahari pun mulai
memasuki sela-sela kehangatan sinarnya
diantara kerumunan orang yang sudah berada di depan ruang pendaftaran instalasi
rawat jalan rumah sakit sehat medika. Tua, muda, laki-laki dan wanita Nampak
beraktivitas disana. Ta
k jarang terlihat pemandangan para pengunjung saling
berinteraksi sambil menunggu giliran masuk ke ruang dokter, tidak terkecuali di
depan poli jantung RS sehat medika. Seorang ibu setengah baya dengan nama
ibu era (pasien 1), usia kira-kira 65 th di damping anak wanitanya Anak Pasien
1 (anak pasien 1) yg berusia 23 th seperti biasa datang untuk control kondisi
jantungnya. Disebelahnya ada seorang bapak yang biasa dipanggil dengan sebutan Pasien
2 (pasien 2) usia 40 th saat itu ditemani istri tercintanya Istri Pasien 2
(istri pasien 2) (30 th). Pasien 2 baru-baru ini saja terkena serangan jantung,
kondisinya masih belum stabil itu yang menjadi alasan rani menemaninya kontrol
hari ini. Disela waktu tunggu mereka, terjadi sedikit percakapan.
*Setting
(ruang tunggu pasien)
Pasien
1 : “itu istrinya Pak ?” sambil menunjuk ke
wanita di sebelah Pasien 2
Pasien
2 : “iya bu, ini istri saya satu-satunya”
Pasien
1 : “cantik Pak istrinya , (sambil tersenyum) ”
Istri
Pasien 2 : “ah ibu bisa aja”
Pasien 2 : “iya dong, siapa dulu suaminya. Anak ibu juga
cantik.” sambil memberikan senyum tebar pesonanya J
Anak
Pasien 1 : “bapak kontrol jantung?”
Pasien 2 : “iya nih, kemarin saya kena serangan. Untung
pas serangan disamping saya ada istri saya, langsung d tolongin dan hari ini dibawa
kesini. Nyeri banget dadanya”
Istri Pasien 2 : ”iya si papah, saya jg panik harus gimana. Dari pada
kenapa-kenapa langsung saya bawa aja ke sini naik mobil.”
Pasien 1 : ”Ooo, baru pertama kali serangan Pak? Wah
udah mesti harus dijaga makanannya. Saya kesini cuma control jantung aja, sama
ada keluhan pusing-pusing dikitlah”
Pasien 2 : “iya bu, sya suka banget makan jeroan
soalnya, sekarng udah diwanti-wanti”
Perawat
: “Ny. Era!” perawat berteriak memanggil nama
pasien
Anak
Pasien 1 : “mah, giliran mamah. Yuk !” sambil membantu Pasien
1 berdiri
Pasien
1 :
“wah giliran saya pak, saya dluan ya ”
Pasien
2 : menganggukan kepala
Istri
Pasien 2 : “iya ibu silahkan”
Perawat
sudah siap duduk di balik meja dengan tensimeter digenggamannya
Perawat
: “ silahkan duduk ibu era, saya tensi dulu ya”
Ny.
Era :
“ iya, silahkan Sus”
Perawat
sambil mulai menensi ibu era
Perawat : “wah tensinya ko tinggi lagi y bu? 155/100” sambil menatap ibu era dan
melepaskan alat tensinya
Anak
Pasien 1 : “tuh kan mah, jangan-jangan karna kemarin
makan duren”
Pasien 1 :
“masa sih? Ya Allah Dewi, mamah kan
cuma nyobain sedikiiiitttt banget”
Perawat
: “ mari ibu era, silahkan masuk”
perawat
mengantarkan pasien masuk keruangan dokter dan memberikan status pasien pada
dokter
*Setting
(ruang dokter )
Pasien
1 : “permisi dokter Eka”
Dokter : “iy ibu era silahkan masuk, Apa kabar ibu?”
(dokter sambil menjabat tangan ibu era)
Pasien
1 : “ini dok sya pusing nih, itu td kata
susternya tensi saya tinggi dok”
Anak
Pasien 1 : “pengaruh karena makan duren ga si dok?”
Dokter
:
“woo? Ibu makan duren? Kapan itu?”
Pasien 1 :
“kemaren dok, anak saya yg cowok bli
duren eh saya kepingin, jd nyobain sedikit aja ko”
Dokter : “hehehe ibu, yasudah ga papa yang kemrn masih
termaafkan. Lain kali jangan diulangi ya bu! Ini saya berikan resep buat penurun darah tingginya,
sama pusingnya, lalu ini jg ada obat buat jantungnya ya bu.“ sambil menuliskan
resep kemudian memberikannya pada ibu era
Pasien 1 : “trima kasih dok, mari.” sambil menyodorkan
tangannya mengajak bersalaman
Dokter : “iya ibu sama-sama, semoga lekas sembuh”
*Setting
(di depan ruang apotek)
Pasien
1 beserta anaknya menuju ruang apotek
Aa : “Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu?”
Pasien
1 :
“iya mbak, ini saya mau nebus resep.”
AA : “iya ibu tunggu sebentar yah (melihat resep).”
AA : “bu, ini kok obatnya banyak banget ya? Ini
beneran diambil semua ya?” (bertanya kepada apoteker)
Apoteker : “oh ya, ni kayaknya ada yang nggak perlu, tunggu ibu mau
konfirmasi dulu ke dokternya, tolong persilahkan pasiennya untuk nunggu dulu
yah.”
AA : “iya bu”
AA : “Ny. Era! Ditunggu dulu ya bu, nanti saya
panggil lagi”
Anak Pasien 1 : “iya mbak”
Lalu terjadi percakapan
via telepon antara dokter dan apoteker
Dokter : “ya halo, selamat siang. Dengan siapa?”
Apoteker : “saya fitriana dok, dari apotek. Saya mau menanyakan resep pasien
Ny. Era. Disini dokter menuliskan ada
aspar K, furosemid dan captopril
Dokter : “iya,
trus knapa ya?”
Apoteker : “disini ada interaksi
antara aspar K dan captopril bisa menyebkan hiperkalemia dok, apa sebaiknya
aspar K nya d tiadakan?
Dokter : “oh
gitu, yaudah ga pa2. jadi
yang dipake Cuma furosemid sama captopril tanpa aspar k ya bu.”
Apoteker : “iya dok, begitu. Ya terima kasih dok. Selamat siang”
Dokter : “Siang.”
Apoteker pun
menutup sambungan telponnya dengan dokter
Apoteker : “Rani, ini kamu hitung dan buatkan kecuali Aspark-nya yah. Nanti tolong informasikan kepada Ny. Era untuk masuk k
ruang konseling ya”
Asisten Apoteker : “iya
bu” kemudian menuju kasir untuk menghitung harga resep “ini tolong dihitung
harganya ya”
Kasir : “oke”
Kasir : “Mbak, ini harganya” (sambil menyerahkan
harga obat ke AA)
AA : (memanggil Ny. Era) “ibu ini harga obatnya Rp
137.000,- di tebus semua atau bagaiman?
Pasien
1 : “iya mbak, saya ambil semua”
AA : “silahkan ibu bayar di kasir” sambil menunjuk
ke arah kasir
Pasien
1 : “pak, saya mau bayar obatnya”
Kasir : “jumlahnya Rp 137.000,-“
Pasien
1 menyodorkan uang kepada kasir sesuai dengan jumlah yang disebutkan.
Diruang
tunggu apotek Pasien 1 menunggu resep obatnya dipersiapkan. Di sela-sela
menunggu obat.
Asisten
Apoteker :
“Ibu Era!!!”
Pasien
1 : “iya, saya bu” sambil menghampiri asisten apoteker
Asisten Apoteker : “ibu
mari ikut saya ke ruangan konseling untuk
bertemu apotekernya”
*setting
(di dalam ruang konseling)
Apoteker
:
“ slamat siang ibu, silahkan
duduk” sambil menjabat tangan pasien
Pasien
1 : “ trimakasih
bu”
Apoteker
:
“ibu Era, apa kabar?”
Pasien
1 : “alhmdulillah baik
bu”
Apoteker
:
“ ini yang disebelah ibu anakny?”
Anak
Pasien 1 : “ iya bu, saya
anaknya”
Apoteker
: “perkenalkan nama saya Fitriana,
sya seorang apoteker. Saya mengajak ibu kesini ingin menginformasikan tentang
obat yang akan ibu terima. Sebelumnya saya mau tanya tadi ibu keluhannya apa ?”
Pasien
1 : “cma pusing-pusing aja nih, sama badan rasanya
pegel-pegel”
Apoteker
: “ tensinya tadi berapa bu?”
Pasien
1 : “tensi saya
155/100”
Apoteker :
“wah cukup tinggi juga ya, tadi
dokter bilang apa tentang obat ibu?”
Pasien : “tadi dokter bilang saya di kasih obat buat
nurunin tekanan darahnya,
obat jantungnya seperti biasa,
trus dikasih obat pusing sama obat nyerinya”
Apoteker
: “ lalu dokter menjelaskan ga cara minum obatnya seperti apa?”
Pasien 1 :
“tadi si dibilang untuk obat jantungnya diminum sekali sehari
setengah tablet aja, sama obat darah tingginya dikasih buat sebulan.
Apoteker :
“setelah minum obat ini, dokter bilang apa mengenai efek yang akan muncul? Atau
harapan setelah minum obat ini gmna bu?
Pasien 1
: “yah, dokternya ga bilang apa-apa tu bu.
Cuma bilang semoga lekas sembuh”
Apoteker : “oh ga bilang ya bu.
Sebelumnya apakah ibu era jg sambil mengkonsumsi obat lain selain obat dari
dokter ini?”
Pasien 1 : “ tidak bu”
Apoteker :
“okey jadi gini ibu, dsini
ibu di resepkan obat untuk penurun tekanan darahnya ada captopril, ibu minum
sehari 2 kali berarti di selang pemberiannya setiap 12 jam. Sebaiknya ibu minum
pada saat lambung kosong karena obat akan lebih mudah diserap dan cepat
menimbulkan efek menurunkan tekanan darah. Bisa diminum 1 jam sebelum makan
atau 2 jam setelah makan. Tapi ibu, juga harus rutin control tensi darahnya ya
untuk mengetahui gmna kondisi tekanan darah ibu selanjutnya setelah minum obat
ini. Kemudian ini di berikan lanamol
nama generiknya paracetamol fungsinya untuk
meredakan sakit kepala atau pusingnya, ini ibu minum 3 kali sehari, berarti
cara minumnya diberi jarak selama 8 jam, diminum setelah makan, jika keluhan
pusingnya sudah hilang bisa ibu hentikan. Selanjunya ada digoxin, ini fungsinya
untuk obat jantungnya, ibu minum obat ini setengah tablet tiap pagi, sebaiknya
jarak minumnya selama 24 jam, jika ibu minum pagi ini jam 7 besok ibu jg minum
jam 7 pagi untuk mempertahankan kadar terapi obat didalam darah.lalu diberikan gratheos nama generiknya natrium
diklofenak, obat ini dimaksudkan untuk mengatasi keluhan nyeri-nyeri pada sendi
ibu, obat ini jg harus diminum setelah makan untuk meminimalisir efek
sampingnya yang dapat mengganngu saluran pencernaan. Diminum 2 kali sehari
berarti di selang setiap 12 jam. Selanjutnya ini diberikan furosemid, obat ini
memiliki efek samping buang-buang air kecil, jadi sebaiknya ibu minum obat ini
dipagi hari agar tidak mengganggu istirahat ibu bila minum dimalam hari. Obat ini diminum sekali sehari setengah
tablet pagi hari ya bu. Cara penyimpanan obat ini sebaiknya disimpan d tempat
yang kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung untuk menghindari
kerusakan obat.
Apoteker :
“bagaimana bu era, apakah sudah paham dengan penjelasan saya? Atau ada yang
masih ingin ditanyakan?”
Pasien 1 : “iya paham bu, cma
saya mw tanya bu, kalau saya lupa minum obat gmana dong?”
Anak Pasien 1 : “iya bu, si mamah udah mulai
sering lupa. Apakah kalau obatnya lupa diminum, trus harus diminum berikutnya
jadi double atau bagaimana? Efeknya apa klo sampai lupa minum?”
Apoteker :
“iya, jadi kalau ibu sampai lupa minum obat pada satu waktu, ibu tidak perlu
meminum obat double, cukup ibu lanjutkan saja obatnya. Karena kalau ibu minum
double dosis yang ibu minum akan berlebih dan bisa berbahaya”. “ nah, kalau
efeknya apa bila sampai lupa minum obat, untuk obat penurun tekanan darah,
akibatnya tensi ibu akan naik turun dan kurang stabil, jadi sebaiknya ibu rutin
minum obat ini dan rutin di control tekanan darahnya”.
Pasien 1 :
“tapi kalau saya minum obat captoril ini, kadang suka batuk-batuk”
Apoteker :
“ memang obat captopril ini efek sampingnya menyebabkan batuk, jika ibu
mengalami batuk ibu bisa minum ari putih yang
banyakuntuk mengurangi keluhannya, jadi jangan
sampai tidak diminum obatnya,namun bila
memang sudah sangat mengganggu coba ibu konsulkan kembali kedokter, mungkin dokter
akan punya pertimbangan lain, bisa diganti
dengan obat lain atau ditambah obat lain untuk mengatasi keluhan ibu.”
Pasien 1
: “Ooo, gitu ya bu”
Apoteker :
“apakah sudah jelas bu? Atau ada yang ingin ditanyakan kembali?”
Anak
Pasien 1 : “pantangannya
apa aja bu yang ga boleh dimakan untuk kondisi seperti ibu saya?”
Apoteker :
“ya sebaiknya dikurangi makanan yang asin-asin, hindari stress atau banyak
pikiran, hindari beraktivitas yang terlalu berat. Dan makanan apa saja yang
sebaiknya ibu makan untuk lebih jelasnya mungkin ibu bisa konsultasi ke bagian
ahli gizi”
Anak Pasien 1 :
“ ohh, iy bu. Saya paham.”
Apoteker :
“ apakah masih ada yang ingin
dsampaikan lagi mengenai masalah obat ini bu?”
Pasien 1 : “tidak bu, saya sudah
cukup paham”
Apoteker : “ klo sudah paham, coba
ibu ulang kembali cara minum obat yang sudah saya jelaskan”
Pasien 1 : “ ini captopril,
diminum sehari 2 kali berarti
di selang pemberiannya setiap 12 jam. Sebaiknya diminum pada saat lambung kosong karena
obat akan lebih mudah diserap dan cepat menimbulkan efek menurunkan tekanan
darah. Bisa diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Tapi saya juga harus rutin
control tensi darahnya ya untuk mengetahui gmna kondisi tekanan darah saya selanjutnya setelah
minum obat ini. Kemudian ini di berikan lanamol nama generiknya paracetamol fungsinya untuk
meredakan sakit kepala atau pusingnya, ini diminum
3 kali sehari, berarti cara minumnya diberi jarak selama 8 jam, diminum setelah
makan, jika keluhan pusingnya sudah hilang bisa dihentikan. Selanjunya ada digoxin, ini
fungsinya untuk obat jantungnya, diminum
obat ini setengah tablet tiap pagi
setelah makan, sebaiknya jarak minumnya selama 24
jam, jika saya minum pagi ini jam 7 besok saya jg minum jam 7 pagi
untuk mempertahankan kadar terapi obat didalam darah.lalu diberikan gratheos nama generiknya natrium
diklofenak, obat ini dimaksudkan untuk mengatasi keluhan nyeri-nyeri sendi,
obat ini juga harus diminum setelah makan untuk meminimalisir efek sampingnya
yang dapat mengganngu saluran pencernaan. Diminum 2 kali sehari berarti di
selang setiap 12 jam. Selanjutnya ini diberikan furosemid, obat ini memiliki
efek samping buang-buang air kecil, jadi sebaiknya diminum obat ini dipagi hari
agar tidak mengganggu istirahat saya bila minum dimalam hari. Jadi obat
ini diminum sekali sehari setengah tablet pagi hari . Cara penyimpanan obat ini
sebaiknya disimpan d tempat yang kering, dan terlindung dari cahaya matahari
langsung untuk menghindari kerusakan obat.
Apoteker : “ iya sudah benar bu,
apa ada yang ingin ditanyakan kembali? Jika sudah
cukup jelas saya akhiri saja konseling ini. Trimakasih atas waktunya, smga
lekas sembuh ya bu” (sambil menjabat tangan Pasien 1 dan Anak Pasien 1)
Pasien 1 :
“iya trimakasih bu” (sambil melangkah keluar ruang konseling”
Pasien 1 dan Anak Pasien 1
meninggalkan ruangan konseling dengan membawa obat ditangannya. Hari ini mereka
mendapatkan informasi yang lebih mengenai obat yang akan di konsumsinya. Pasien
1 dan Anak Pasien 1 pun meninggalkan RS Sehat medika menuju kembali ke rumah.
****
sekian****
NB:
para pemain bisa berimprofisasi namun tidak keluar dari alur cerita
No comments:
Post a Comment