Deskripsi, Golongan/kelas terapi, Nama Dagang, , Indikasi, Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian, Farmakologi, Stabilitas penyimpanan, Kontraindikasi, efek samping, Interaksi, Mekanisme, Bentuk Sediaan, Peringatan, Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus, Informasi Pasien, Monitoring Penggunaan Obat DEKSAMETASON
Deskripsi
| ||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||
Golongan/Kelas Terapi
| ||||||||||||||||||||||||||||
Nama Dagang
| ||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||
Indikasi
Antialergi
dan obat untuk anafilaksis
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Untuk pengobatan
alergi :
Pemberian
oral :
Dewasa :
Awal, 0,75-9 mg/hr PO, terbagi dalam 2-4 dosis. Penyesuaian dapat dilakukan
tergantung respon pasien.
Anak-anak
: 0,024-0,34 mg/kg/hari PO atau 0,66-10 mg/m2/hari PO, terbagi dalam 2-4
dosis.
Pemberian parenteral
:
Dewasa :
Awal, 0,5-9 mg/hr IV atau IM, terbagi dalam 2-4 dosis. Penyesuaian dapat
dilakukan tergantung respon pasien.
Anak-anak
: 0,06-0,3 mg/kg/hr atau 1,2-10 mg/m2/hr IM atau IV dalam dosis terbagi tiap
6-12 jam.
Untuk
pengobatan anafilaksis akut atau reaksi anafilaksis :
Dosis oral
dan IM :
Dewasa :
4-8 mg IM dosis tunggal pada hari pertama. Kemudian diberikan dosis oral, 1.5
mg PO 2X sehari pada hari ke 2 dan ke 3; kemudian 0,75 mg PO 2X sehari pada
hari ke 4; kemudian 0,75 mg PO sekali sehari pada hari ke 5 dan 6, kemudian
hentikan.
Untuk
pengobatan syok anafilaksis : IV.
Dewasa :
dosis bervariasi 1-6 mg/kg IV atau 40 mg IV tiap 4-6 jam. Alternatif lain, 20
mg IV dilanjutkan dengan infus IV 3 mg/kg dalam waktu 24 jam.
Farmakologi
Pemberian oral
: absorpsi cepat, efek puncak tercapai dalam 1-2 jam. Onset dan durasi bentuk
injeksi berkisar 2 hari-3 minggu, tergantung cara pemberian (IA atau IM dan
tergantung luasnya suplai darah pada tempat tersebut. Mengalami metabolisme
di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu paruh eliminasi pada fungsi ginjal
normal adalah 1,8-3,5 jam. Ekskresi: dikeluarkan melalui urin dan feses.
Stabilitas Penyimpanan
Larutan
Injeksi : Simpan dalam temperatur ruang; hindari dari cahaya dan penyimpanan
beku. Stabilitas injeksi setelah dicampur pelarut adalah 24 jam pada suhu
25°C, sedang dalam refrigrator (4°C) : 2 hari. Injeksi dapat diencerkan dalam
50-100 mL NS atau D5W.
Kontraindikasi
Hipersensitif
terhadap deksametason atau komponen lain dalam formulasi; infeksi jamur sistemik,
cerebral malaria; jamur, atau penggunaan pada mata dengan infeksi virus
(active ocular herpes simplex). Pemberian kortikosteroid sistemik dapat
memperparah sindroma Cushing. Pemberian kortikosteroid sistemik jangka
panjang atau absorpsi sistemik dari preparat topikal dapat menekan
hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) dan atau manifestasi sindroma Cushing
pada beberapa pasien. Namun risiko penekanan HPA pada penggunaan deksametason
topikal sangat rendah. Insufisiensi adrenal akut dan kematian dapat terjadi
apabila pengobatan sistemik dihentikan mendadak.
Efek Samping
Kardiovaskuler
: Aritmia, bradikardia, henti jantung, kardiomiopati, CHF, kolaps sirkulasi,
edema, hipertens, ruptur miokardial (post-MI), syncope, tromboembolisme,
vasculitis. Susunan saraf pusat : Depresi, instabilitas emosional, euforia,
sakit kepala, peningkatan tekanan intracranial, insomnia, malaise, neuritis,
pseudotumor cerebri, perubahan psikis, kejang, vertigo. Dermatologis : Akne,
dermatitis alergi, alopecia, angioedema, kulit kering, erythema, kulit
pecah-pecah, hirsutism, hiper-/hipopigmentasi, hypertrichosis, perianal
pruritus (pemberian IV), petechiae, rash, atrofi kulit, striae, urticaria,
luka lama sembuh.
Interaksi
- Dengan Obat Lain :
Substrat
CYP3A4 (minor) : Induktor CYP2A6 (lemah), 2B6 (lemah), 2C8 (lemah), 2C9
(lemah), 3A4 (lemah).
Aminoglutethimide
: Dapat menurunkan kadar/efek deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal.
Antasida :
Meningkatkan absorpsi kortikosteroid, selang waktu pemberian 2 jam.
Antikolinesterase
: Pemberian bersama akan menimbulkan rasa lemah pada penderita myasthenia
gravis.
Anti jamur
Azole : Dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
Barbiturat
: Akan menurunkan kadar/efek deksametason.
Penghambat
saluran kalsium (nondihidropiridin) : Kemungkinan meningkatkan kadar
kortikosteroid.
Siklosporin
: Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar siklosporin dan sebaliknya,
siklosporin dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.
Estrogen :
Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.
Fluorokuinolon
: Penggunaan bersamaan akan meningkatkan risiko ruptur tendon, terutama pada
usia lanjut.
Isoniazid
: Konsentrasi isoniazid akan turun.
Antibiotika
makrolida : Kemungkinan meningkatkan kadar/efek deksametason.
Penghambat
neuromuskuler : Pemberian bersama akan meningkatkan risiko miopati.
Antiinflamasi
non steroid : Hati-hati karena meningkatkan efek samping pada saluran
pencernaan.
Rifampisin
: Menurunkan kadar/efek deksametason.
Vaksin
(mati) : Deksametason menurunkan efek vaksin. Pada pasien dengan terapi
kortikosteroid > 14 hari, tunggu setidaknya 1 bulan sebelum diberikan
imunisasi.
Vaksin
hidup : Deksametason meningkatkan risiko infeksi. Penggunaan vaksin hidup
kontraindikasi pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah.
- Dengan Makanan : Makanan : Deksametason akan
berinterferensi dengan kalsium. Batasi minum kopi.
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Deksametason diklasifikasikan
dalam kategori C. Komplikasi, termasuk cleft palate, bayi lahir mati, dan
aborsi prematur, pernah dilaporkan pada wanita hamil dengan pengobatan
kortikosteroid sistemik. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat terapi
obat ini semasa hamil harus dilakukan pemantauan tanda-tanda insufisiensi
adrenal. Kortikosteroid topikal tidak boleh digunakan dalam jumlah besar,
pada daerah yang luas dan jangka waktu lama pada ibu hamil.
- Terhadap Ibu Menyusui : Kortikosteroid terdistribusi dalam
ASI; oleh karena itu ibu-ibu menyusui yang mendapat kortikosteroid sistemik
disarankan untuk sementara tidak menyusui lebih dulu.
- Terhadap Anak-anak : Terapi kortikosteroid kronik pada
anak-anak dapat berinterferensi dengan pertumbuhan dan perkembangan.
Pada penggunaan topikal yang luas, dapat menyebabkan toksisitas berupa
penekanan Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA), sindroma Cushing, dan peningkatan
tekanan intracranial.
- Terhadap Hasil Laboratorium : Penggunaan jangka panjang
menyebabkan gangguan elektrolit (hipernatremia, hipokalemia, hipokalsemia)
dan hiperglikemia.
Parameter Monitoring
Kalium,
Natrium, Kalsium, Glukosa darah
Bentuk Sediaan
Tablet
& Injeksi
Peringatan
Gunakan
hati-hati pada pasien hipotiroid, sirosis, hipertensi, gagal jantung atau
gangguan tromboemboli, pasien diabetes, glaukoma, katarak, TBC atau pasien
berisiko osteoporosis. Hati-hati pada pasien dengan gangguan pencernaan
(divertikulitis, ulkus peptik, kolitis ulseratif) karena potensial terjadi
perforasi. Hati-hati digunakan pada infark miokard akut (kortikosteroid
dikaitkan dengan ruptur miokard). Gunakan hati-hati pada penurunan fungsi
ginjal dan hati. Karena risiko efek samping pada usila, gunakan
kortikosteroid dengan dosis sekecil mungkin dan periode sesingkat mungkin.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Jangan
menggunakan obat lain tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat sesuai anjuran, jangan
menambah dosis atau menghentikan obat secara mendadak tanpa konsultasi dengan
dokter. Apabila anda penyandang diabetes, pantau kadar glukosa (mungkin perlu
penyesuaian/penambahan dosis). Anda akan lebih mudah terkena infeksi dan pada
beberapa orang dapat mengalami lambung perih (makan sedikit namun sering dan
jaga kebersihan mulut). Laporkan pada dokter bila mengalami gangguan tidur,
tanda-tanda infeksi (mis. luka tidak sembuh-sembuh), peningkatan berat badan
yang drastis dan sakit perut berkepanjangan. Hamil/menyusui: informasikan
pada dokter.
Mekanisme Aksi
Mengurangi
inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator
inflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler yang semula tinggi dan
menekan respon imun.
Monitoring Penggunaan Obat
Kadar
glukosa darah, kadar kalium dan PFTs
Daftar Pustaka
Lexi-comp
AHFS
(Dinkes Tasikmalaya) |
No comments:
Post a Comment