Indikasi
1. Laksatif stimulan.
2. Persiapan sigmoidoskopi,
proktoskopi, radiologi, atau pembedahan.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pemberian
(a) Bisakodil:Oral:dewasa dan
anak>=12 tahun:5-15 mg sehari sebagai dosis tunggal sampai dengan 30 mg
per hari. (3,4) Anak usia>3 tahun:5-10 mg atau 0,3 mg/kg sehari sebagai
dosis tunggal. Rektal:dewasa dan anak>=12 tahun:10 mg sehari sebagai dosis
tunggal. Anak usia 2-11 tahun:5-10 mg sehari (setengah sampai satu
suppositoria) sebagai dosis tunggal. Anak usia<2 tahun:5 mg (setengah
suppositoria) sebagai dosis tunggal.
(b) Bisakodil:oral:pada malam
sebelumnya. Rektal:pada pagi hari pembedahan atau pemeriksaan. Oral:dosis
sampai dengan 30 mg dapat diberikan bila evakuasi kolon yang menyeluruh
dibutuhkan untuk prosedur khusus. Pada persiapan enema BaSO4 pasien tidak
boleh makan setelah pemberian tablet, dan suppositoria bisakodil harus
diberikan 1-2 jam sebelum prosedur. Regimen preparasi menggunakan magnesium
sitrat yang bekerja terutama pada usus kecil juga dapat digunakan sebagai
tambahan pada pemberian bisakodil dosis oral dan rektal. Dosis lazim
bisakodil sebagai suppositoria dapat digunakan untuk membersihkan kolon
sebelum melahirkan bila diberikan minimal 2 jam sebelum onset tahap kedua
dalam proses melahirkan.
Farmakologi
Bisakodil merupakan laksatif
stimulan. Absorbsi bisakodil minimal setelah pemberian oral atau rektal. Obat
dimetabolisme di hati dan diekskresi melalui urin dan/atau didistribusikan ke
dalam ASI. Setelah pemberian dosis terapi oral turunan difenilmetan,
pengosongan kolon tercapai dalam waktu 6-8 jam. Pemberian rektal menyebabkan
pengosongan kolon dalam waktu 15 menit sampai 1 jam. (3)
Stabilitas Penyimpanan
Suppositoria dan tablet salut
enterik harus disimpan pada suhu kurang dari 30°C
Kontraindikasi
Pasien dengan sakit perut akut,
mual, muntah, dan gejala-gejala lain apendisitis atau sakit perut yang tak
terdiagnosa; pasien dengan obstruksi usus.
Efek Samping
Pada dosis oral terapetik,
laksatif stimulan dapat memberikan beberapa rasa tidak nyaman pada perut,
mual, kram ringan, lemah. Pemberian suppositoria bisakodil rektal dapat
menyebabkan iritasi dan rasa terbakar pada mukosa rektum serta proktitis
ringan.
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Efektivitas bisakodil
berkurang bila diberikan bersama-sama dengan antasida, simetidin, famotidin,
ranitidin.
- Dengan Makanan : Untuk menghindari iritasi
lambung dan muntah, tablet salut enterik bisakodil tidak boleh diminum dalam
waktu satu jam setelah pemberian susu atau produk-produk susu.
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Tidak ada data. Hanya
digunakan bila kondisi ibu mempunyai risiko potensial terhadap fetus.
- Terhadap Ibu Menyusui :Tidak ada data. Sampai data yang
adekuat diperoleh, hati-hati menggunakan bisakodil pada wanita menyusui.
- Terhadap Anak-anak : Penggunaan lebih dari 7 hari
tidak direkomendasikan. Penggunaan untuk konstipasi pada anak <6 tahun
dikonsultasikan dengan dokter.
- Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
Berkurangnya rasa tidak enak dan
sakit pada abdomen, buang air besar dalam (15 sampai 60 menit), evaluasi
kembali bila terdapat perdarahan rektum atau tidak ada buang air besar
setelah pemberian.
Bentuk Sediaan
Tablet 5 mg, Suppositoria Dewasa
10 mg, Suppositoria Anak 5 mg.
Peringatan
1. Beberapa klinisi menyatakan
bahwa sebaiknya suppositoria laksatif stimulan tidak diberikan pada pasien
dengan kram perut, fisura anal atau rektal, atau hemoroid ulseratif. Laksatif
stimulan membentuk kebiasaan dan penggunaan jangka lama obat ini dapat
menyebabkan ketergantungan pada laksatif serta hilangnya fungsi usus normal.
Dengan penggunaan jangka panjang atau overdosis laksatif stimulan, gangguan
elektrolit termasuk hipokalemia, hipokalsemia, asidosis metabolik atau
alkalosis, sakit pada abdomen, diare, malabsorpsi, penurunan berat badan, dan
enteropathy dengan kehilangan protein dapat terjadi. Gangguan elektrolit
dapat menyebabkan muntah dan kelemahan otot, jarang menyebabkan osteomalasia,
aldosteronisme sekunder, dan tetanus.
2. Pada penggunaan kronis dapat
terjadi perubahan patologis termasuk kerusakan struktural pada plexus
myenteric, gangguan berat dan permanen dengan motilitas kolon, serta
hipertrofi mukosa muskularis. Kolon katartik dengan atoni dan dilasi kolon,
khususnya pada bagian kanan terjadi pada kebiasaan menggunakan bisakodil
(seringkali selama beberapa tahun) dan sering menyerupai ulseratif kolitis.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Penggunaan lebih dari 7 hari tidak
direkomendasikan. Sebagai laksatif oral, bisakodil sebaiknya diberikan pada
malam hari sebelum aktivitas buang air besar yang dikehendaki di pagi hari
berikutnya. Suppositoria bisakodil rektal dapat diberikan pada saat buang air
besar diinginkan. Untuk menghindari iritasi lambung dan muntah, tablet
salut enterik bisakodil harus ditelan seluruhnya dan tidak boleh dikunyah,
dihancurkan atau diminum dalam waktu satu jam setelah pemberian antasida atau
susu. Laksatif difenilmetan tidak seharusnya diberikan melebihi dosis yang
direkomendasikan. Konsultasikan dengan dokter bila perubahan mendadak dalam
hal bowel habit berlangsung lebih dari dua minggu atau bila penggunaan
laksatif selama 1 minggu tidak memberikan efek.
Mekanisme Aksi
Laksatif stimulan menginduksi
defekasi dengan merangsang aktivitas peristaltik usus yang bersifat
mendorong (propulsif) melalui iritasi lokal mukosa atau kerja yang lebih
selektif pada plexus saraf intramural dari otot halus usus sehingga
meningkatkan motilitas. Akan tetapi, studi terbaru menunjukkan bahwa
obat-obat ini mengubah absorpsi cairan dan elektrolit, menghasilkan akumulasi
cairan usus dan pengeluaran feses. Beberapa obat ini dapat secara langsung
merangsang sekresi ion usus aktif. Peningkatan konsentrasi cAMP dalam sel-sel
mukosa kolon setelah pemberian laksatif stimulan dapat mengubah permeabilitas
sel-sel ini dan menyebabkan sekresi ion aktif sehingga menghasilkan akumulasi
cairan serta aksi laksatif.
Monitoring Penggunaan Obat
Cara penggunaan obat, aktivitas
buang air besar, efek samping obat.
Daftar Pustaka
Martindale The Complete Drug
Reference 35th edition
MIMS-Official Drug Reference for
Indonesian Medical Proffesion. 105th ed.
AHFS Drug Information 2006
Micromedex
[Dinkes Tasikmalaya]
|
No comments:
Post a Comment