Indikasi
Mual, muntah (pengobatan jangka
pendek), dispepsia, refluks esofageal.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pembaerian
Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat
badan lebih dari 35 kg³ : Per Oral : 10-20 mg sehari 3-4 kali; maksimal 80 mg
per hari. Per rektal (supositoria) : 60 mg sehari 2 kali.
Dosis anak-anak dengan berat badan
kurang dari 34 kg / 15 - 34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah)3 : Per
Oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali; maksimal 2,4 mg/ kg per hari.
Per rektal (supositoria) : 30 mg sehari 2 kali.
Anak-anak dengan berat badan
kurang dari 15 kg tidak dianjurkan.
Farmakologi
Absorpsi (1) : Per oral :
Bioavailabilitas 13-17%. Rendahnya bioavailabitas sistemik ini disebabkan
oleh metabolisme lintas pertama di hati dan metabolisme pada dinding usus.
Pengaruh metabolisme pada dinding usus jelas terlihat pada adanya peningkatan
bioavailabilitas dari 13% ke 23% jika Domperidon tablet diberikan 90 menit
sebelum makan dibandingkan jika diberikan dalam keadaan perut kosong.
Konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 30-110 menit. Waktu untuk mencapai
konsentrasi puncak lebih lama jika obat diminum sesudah makan. Per rektal :
Bioavailabilitas 12%. Konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 1 jam
Distribusi (1) : 91-93% terikat
pada protein plasma. Volume distribusi : 5,71 L/kg
Metabolisme (1) : terutama
di hati (metabolisme lintas pertama)
Eliminasi (1,5) : waktu paruh
eliminasi : 7-9 jam. Sekitar 30% dari dosis oral diekskresi lewat urine dalam
waktu 24 jam. Hampir seluruhnya diekskresi sebagai metabolit.
Sisanya diekskresi dalam feses
dalam beberapa hari, sekitar 10% sebagai bentuk yang tidak berubah.
Stabilitas Penyimpanan
Simpan dalam wadah terlindung dari
cahaya.
Kontraindikasi
Prolaktinoma, gangguan hati,
dimana peningkatan motilitas gastro-intestinal dapat berbahaya. Hipersensitif
terhadap Domperidon.
Efek Samping
Gangguan gastrointestinal termasuk
kram (jarang), efek ekstrapiramidal (sangat jarang), dan kemerahan pada
kulit. Hiperprolaktinemia / terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin plasma,
yang menyebabkan galactorrhoea atau gynaecomastia.
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Analgesik opioid dan
antimuskarinik memberikan efek antagonis terhadap efek prokinetik dari
Domperidon. Domperidon dimetabolisme melalui cytochrome P450 isoenzyme
CYP3A4; penggunaan bersama dengan Ketoconazole telah dilaporkan
meningkatkan kadar plasma Domperidon 3 kali lipat dan sedikit penambahan
panjang interval QT. Risiko aritmia pada Domperidon juga meningkat jika
digunakan bersama Ketoconazol.3 Inhibitor CYP3A4 yang poten seperti
Erythromycin atau Ritonavir juga meningkatkan konsentrasi Domperidon,
sehingga sebaiknya kombinasi ini dihindari. Absorpsi oral Domperidon menurun
jika sebelumnya diberikan Cimetidine 300 mg atau larutan Sodium
bikarbonat.Domperidon merupakan antagonis efek hipoprolaktinemia dari
Bromkokriptin.
- Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Kategori C. Tidak diketahui
apakah Domperidon melewati plasenta. Data pada manusia masih terbatas, namun
data pada hewan menunjukkan adanya risiko. Toksisitas berat yang terkait
dengan dosis telah dilaporkan terjadi pada orang dewasa dan obat ini tidak
disetujui oleh FDA untuk digunakan di USA. Pihak produsen menyarankan
sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan.
- Terhadap Ibu Menyusui : Sejumlah kecil Domperidon
diekskresikan melalui ASI, tetapi dilaporkan tidak ada efek samping pada
bayi. Domperidon telah digunakan untuk menstimulasi produksi ASI karena
kerjanya meningkatkan konsentrasi prolaktin. Data pada manusia masih
terbatas. The American Academy of Pediatric menggolongkan obat ini dapat
digunakan pada ibu menyusui. Meskipun demikian, karena Domperidon
berpotensi menimbulkan toksisitas yang serius pada ibu, disarankan
untuk memilih alternatif lain yang lebih aman.
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : Meningkatkan serum Thyroid
Stimulating Hormone.
Parameter Monitoring
-
Bentuk Sediaan
Tablet/Film Coated Tablet 10 mg,
Suspensi 5 mg / 5 ml, Sirup 5 mg / 5 ml, Oral drops 5 mg/ml
Peringatan
Penyesuaian dosis diperlukan pada
pasien yang mendapat Domperidon bersama dengan Simetidine. Tidak dianjurkan
untuk pemakaian jangka panjang atau pencegahan rutin mual-muntah pasca operasi.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
-
Mekanisme Aksi
Domperidon merupakan antagonis
dopamin, yang memblok reseptor D1 dan D2. Dopamin memfasilitasi aktivitas
otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1 dan
menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2.
Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa
mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung
meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung.
Monitoring Penggunaan Obat
-
Daftar Pustaka
Micromedex
Briggs, Drugs in Pregnancy and
Lactation, 7th ed, 2005
BNF 53
MIMS, 105th edition, 2006 / 2007
Martindale, 35th edition, 2007
[Dinkes Tasikmalaya]
|
No comments:
Post a Comment