Indikasi
Gangguan
kecemasan, panik dengan atau tanpa agorafobia ( ketakutan di ruang
terbuka), kecemasan yang berkaitan dengan depresi.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Pemberian
secara oral. Lakukan evaluasi setelah terapi >4 bulan untuk menentukan
apakah pasien membutuhkan kelanjutan terapi. Oral ; dewasa ; ansietas dosis
efektif 0,5-4 mg/hari dibagi dalam 2 dosis, direkomendasikan mulai dengan
0,25-0,5 mg 3 kali sehari, naikkan dosis bertahap, maksimum 4 mg/hari.
Ansietas berkaitan dengan depresi; dosis rata-rata yang dibutuhkan 2,5-3
mg/hari dibagi dalam 2 dosis. Putus penggunaan alkohol : dosis lazim : 2-2,5
mg/hario dibagi dalam 2 dosis. Gangguan panik : Awal 0,5 mg sehari tiga kali,
dosis dapat ditingkatkan <=1 mg/hari setiap 3-4 hari. Pemberian dengan
cara lepas lambat 0,5-1 mg sehari satu kali, dapat ditingkatkan = 1 mg/hari
setiap 3-4 hari. Hindari penurunan dosis secara tiba-tiba. Dosis harian
diturunkan 0.,5 mg/3 hari. Anak-anak : ansietas : awal 0,005 mg/kg/dosis atau
0,125 mg/dosis 3 kali sehari. Tingkatkan sebanyak 0,125-0,25 mg, maksimum
0,02mg/kg/dosis atau 0,06 mg/kg/hari (0,375-3 mg/hari). Geriatri : Karena
pasien geriatri umumnya lebih sensitif terhadap alprazolam maka sebaiknya
digunakan dosis efektif yang lebih kecil, dosis awal 0,25 mg 2-3 kali sehari.
Penyesuaian dosis pada gangguan hati : dosis diturunkan 50%-60%, hindari
penggunaan pada sirosis hati.
Farmakologi
Distribusi
: Vd 0,9-1,2 l, masuk ke dalam ASI, ikatan protein 80%. Metabolisme di hati
lewat CYP3A4, membentuk 2 metabolit aktif : 4 hidroksi alfazolam dan alfa
hidroksi alfazolam. Bioavailabilitas 90%, T½ eliminasi dewasa : 11.2 jam,
Orang tua : 16.3 jam, Penyakit hati karena alkohol : 19,7 jam, Obes: 21,8
jam. Tmaks : 1-2 jam, ekskresi urin sebagai metabolit dan bentuk utuh.
Stabilitas Penyimpanan
Simpan
dalam suhu kamar 20°-25°C, hindari lembab, tutup rapat botol dan buang kapas
yang ada di dalam botol.
Kontraindikasi
Hipersensitif
terhadap alprazolam atau komponen-komponen lain dalam sediaan, kemungkinan
sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain, glaukoma sudut sempit,
penggunaan bersama ketokenazol dan itrakenazol, kehamilan.
Efek Samping
> 10%
SSP :
depresi, mengantuk, disartria (gangguan berbicara), lelah, sakit kepala,
hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan ingatan, sedasi;
Metabolisme-endokrin : penurunan libido, gangguan menstruasi; Saluran cerna :
peningkatan/penurunan selera makan, penurunan salivasi, penurunan/peningkatan
berat badan, mulut kering (xerostomia).
1-10%
Kardiovaskuler
: hipotensi; SSP : gangguan koordinasi, akatisia (tidak bisa duduk tenang),
gangguan konsentrasi, bingung, kehilangan perasaan terhadap realitas,
disorientasi, disinhibisi, pusing, hipersomnia(tidur terus), mimpi buruk,
vertigo.
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Antifungi golongan azol,
siprofloksasin, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin,
isoniasid, nikardipin, propofol, protease inhibitor, kuinidin, verapamil
meningkatkan efek alprazolam. Kontraindikasi dengan itrakenazol dan
ketokenazol. Menguatkan efek depresi SSP analgetik narkotik, etanol,
barbiturat, antidepresan siklik, antihistamin, hipnotik-sedatif. Alprazolam
dapat meningkatkan efek amfetamin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan,
fluoksetin, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonavir, antidepresan
trisiklik dan substrat CYP2D6 lainnya. Alprazolam meningkatkan konsentrasi
plasma imipramin dan desipiramin. Aminoglutetimid, karbamasepin, nafsilin,
nevirapin, fenobarbital, fenitoin menurunkan efek alprazolam.
- Dengan Makanan : Merokok menurunkan
konsentrasi alprazolam sampai 50 %. Jus grapefruit meningkatkan
konsentrasi alprazolam. Makanan tinggi lemak, 2 jam sebelum pemberian bentuk
lepas terkendali dapat memperpanjang Cmaks sampai 25 %. Sedangkan pemberian
segera sesudah makan akan menurunkan Tmaks, bila makanan diberikan >=1 jam
sesudah pemberian obat T maks akan meningkat 30 %. Valerian St John's wort,
kava-kava, gotu kola dapat meningkatkan depresi SSP.
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : D Dapat berbahaya
pada janin bila diberikan pada trimester I, penggunaan pada kehamilan
dihindari.
- Terhadap Ibu Menyusui : Masuk ke dalam ASI, tidak
dianjurkan.
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
Status
pernafasan dan kardiovaskuler.
Bentuk Sediaan
Tablet
0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, 2 mg.
Peringatan
Gejala
putus obat (kejang) dapat terjadi 18 jam-3 hari setelah dihentikan tiba2. Gunakan
hati-hati pada pasien debil, orang tua, dengan penyakit hati, gagal ginjal
atau obesitas.
Hati-hati
dengan kegagalan kemampuan fisik/mental (pengemudi dan operator mesin).
Benzodiazepin
berkaitan dengan jatuh, luka trauma, hati-hati pada orang tua.
Hati-hati
pada pasien depresi kemungkinan terjadinya episode mania atau hipomania.
Hati-hati
pada pasien remaja/anak dan pasien psikiatri karena reaksi paradoks.
Benzodiazepin
berkaitan dengan amnesia retrograde.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Obat ini
untuk mengatasi kecemasan. Katakan ke dokter bila pernah alergi dengan obat
ini atau dengan obat atau makanan lain. Gunakan obat sesuai anjuran dokter.
Kadang obat ini harus digunakan beberapa minggu sebelum efek penuh dicapai.
Bila lupa meminum obat ini yang aturan pakainya satu tablet pada malam hari,
jangan meminumnya pagi hari kecuali setelah berkonsultasi dengan dokter. Bila
digunakan lebih dari satu dosis/tablet per hari, segera minum obat bila lupa,
tetapi bila sudah dekat dengan waktu minum kedua, tinggalkan dosis pertama
dan mulai dengan dosis reguler. Jangan hentikan minum obat tanpa
berkonsultasi dengan dokter. Konsultasikan dengan dokter bila memakan obat
lain. Bila merasakan reaksi yang tidak menyenangkan/menggangu karena memakan
obat ini konsultasikan dengan dokter. Simpan obat ini jauh dari jangkauan
anak-anak.
Mekanisme Aksi
Berikatan
dengan reseptor benzodiasepin pada saraf post sinap GABA di beberapa
tempat di SSP, termasuk sistem limbik dan formattio retikuler. Peningkatan
efek inhibisi GABA menimbulkan peningkatan permiabilitas terhadap ion klorida
yang menyebabkan terjadinya hiperpolarisasi dan stabilisasi.
Monitoring Penggunaan Obat
-
Daftar Pustaka
Sweetman
SC. Et.al. Martindale:The complete drug reference, 34th ed., Pharmaceuticall
Press 2005.
LacyCF.
Et.al. drug Information handbook international, Lexicomp 2005.
The United
States Pharmacopeial Convention,Inc. Advice for the patient Drug Information
in Lay Language ;USPDI 17th ed. Rand McNally, Tauton, Massachusetts
1997.
[Dinkes
Tasikmalaya]
| |
|
No comments:
Post a Comment