Indikasi
Pengobatan
infeksi serius dari organisme yang resisten terhadap Gentamisin dan
Tobramycin, termasuk Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan basil gram-negatif
lain (infeksi tulang, infeksi saluran napas, endocarditis, dan septicemia);
infeksi mikobakteri yang sensitif terhadap amikasin.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
a. Dosis :
•
Diperlukan penyesuaian dosis karena mempunyai indeks terapi yang
sempit.
Penggunaan
pada berat badan ideal untuk menentukan mg/kg BB/dosis diperlukan untuk
memberikan dosis yang lebih tepat dari dosis berdasarkan berat badan total.
Obesitas, dosis dapat dihitung : Berat Badan Ideal + 0,4 (Total Berat
Badan-Berat Badan Ideal). Bayi, anak dan dewasa : I.M. , I.V. : 5 – 7,5 mg/kg
BB/dosis setiap 8 jam. Beberapa dokter menyarankan dosis sehari 15-20 mg/kg
BB untuk semua pasien dengan fungsi ginjal yang normal. Dosis interval pada
penurunan fungsi ginjal:
ClCr
>=60 mL/menit : diberikan setiap 8 jam
ClCr 40-60
mL /menit :diberikan setiap 12 jam
ClCr
20-40mL /menit : diberikan setiap 24 jam
ClCr
<20 mL /menit : loading dose kemuadian monitor kadar
Hemodialisis
:Dialyzable (50-100%) ; berikan dosis postdialisis atau berikan 2/3 dosis
normal sebagai dosis tambahan postdialisis kemudian monitor kadar.
Continous
arteriovenous atau venovenous hemodiafiltration effects : Dosis seperti untuk
pasien dengan ClCr 10-40mL/menit dan monitor kadar.
c. Cara
pemberian :
•
Pemberian jangan dicampur dengan obat lain, diberikan secara terpisah.
•
Diberikan injeksi I.M. pada otot dengan permukaan luas.
• I.V.
infus diatas 30-60 menit
• Beberapa
Penisilin (carbenisilin, ticarsilin dan piperasilin) dapat menjadi in
aktif secara in-vitro. Ini sudah diamati sebagian besar dengan tobramycin dan
gentamycin, walaupun amikasin memperlihatkan lebih stabil.
Farmakologi
a.
Absorbsi : diperlambat pada pemberian secara I.M. pada pasien yang
berbaring karena sakit atau sudah tua.
b.
Distribusi :
• Melalui
cairan ekstraseluler; berpenetrasi pada blood-brain barrier jika ada
inflamasi meningitis.
• Dapat
melewati plasenta.
• Difusi
relatif dari antimikroba dari darah melalui CSF : baik hanya jika inflamasi.
• CSF :
blood level ratio : normal meningitis : 10%-20%; Inflamasi meningitis : 15% -
24%
c. Waktu
paruh eliminasi :
• Infant :
Berat Bayi Lahir Rendah (1-3 hari) : 7-9 jam; selanjutnya >7 hari : 4-5 jam
• Anak :
1,6-2,5 jam
• Dewasa :
Fungsi ginjal normal : 1,4-2,3 jam; anuria / penyakit ginjal : 28-86
jam
e. Kadar
puncak : I.M. : 45-120 menit
f.
Ekskresi : urin (94%-96%)
Stabilitas Penyimpanan
Stabilitas
:
• Pada
suhu kamar stabil selama 24 jam
• Campuran
dengan D5W, D5 ¼ NS, D51/2 NS, NS, RL yang disimpan dalam lemari pendingin
stabil selama 2 hari
Kontraindikasi
•
Hipersensitif terhadap amikasin atau komponen lain dalam sediaan.
•
Sensitivitas silang dengan aminoglikosida lainnya dapat terjadi.
Efek Samping
1% - 10% :
Susunan
saraf pusat : Neurotoksisitas
Telinga
:Ototoksisitas (auditor), Ototoksis (vestibular)
Ginjal :
nefrotoksisitas
<1% :
Reaksi
alergi, dispnea, eosinofilia
Interaksi
Dengan Obat Lain :
• Amikasin
dapat meningkatkan atau memperpanjang efek dari agen bloker
neuromuskular.
•
Penggunaan bersama amfoterisin (atau obat nefrotoksik lain) dapat
meningkatkan risiko nefrotoksisitas dari amikasin.
• Resiko
ototoksisitas amikasin dapat meningkat dengan obat ototoksik lain.
Dengan Makanan :
-
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : C
- Terhadap Ibu Menyusui : Amikasin didistribusikan ke dalam
air susu sehingga penggunaannya harus disertai perhatian.
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : Beberapa derivat penisilin akan
mempercepat degrasi aminoglikosida secara in vitro, karena adanya penurunan
konsentrasi serum aminoglikosida.
Parameter Monitoring
Urinanalysis,
BUN, serum kreatinin, konsentrasi kadar puncak, tanda vital,
temperature, berat badan, pendengaran. Beberapa derivat penicillin dapat
mempercepat degradasi aminoglikosida secara in-vitro.
Bentuk Sediaan
Injeksi,
Larutan Sebagai Sulfat 50 mg/ml (2 ml, 4 ml), 62,5 mg/ml (4 ml), 250 mg/ml (2
ml, 4 ml) Mengandung Metabisulfit.
Peringatan
• Dosis
dan atau frekuensi pemberian harus dimonitor dan dimodifikasi terhadap pasien
penurunan fungsi ginjal
• Obat
dihentikan jika ada tanda ototoksisitas, nefrotoksisitas, atau terjadi
hipersensitifitas
•
ototoksisitas proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan lama pengobatan.
• Tinnitus
atau vertigo dapat menjadi indikasi dari vestibular injury
•
Kerusakan ginjal biasanya reversible
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
a. Bentuk
sediaan yang diberikan
b. Cara
pemakaian
c. Apa
yang dilakukan jika pasien lupa minum obat
d.
Interaksi yang mungkin terjadi
e. Cara
penyimpanan
Mekanisme Pasien
Menghambat
sintesis protein bakteri yang peka dengan cara berikatan dengan sub unit
ribosom 30S.
Monitoring Penggunaan Obat
-
Daftar Pustaka
AHFS Drug
Information 2005
Drug
Information Hand Book Edisi 14
British
National FormularyMartindale The Extra Pharmacopeian
Meylers
Side Effects of Drugs
MIMS
2005
[Dinkes
Tasikmalaya]
|
No comments:
Post a Comment