A. Elektrolit tubuh (Ion-ion)
bila suatu zat larut terdisosiasi dalam air maka campuran tersebut dinamakan larutan elektrolit, yang berbentuk larutan yang berisikan pelarut yang didalamnya terdapat ion-ion. sifat elektrolit bisa menghantarkan/dialiri listrik, Ion elektrolit yang terpenting didalam tubuh terdapat 2 macam kation (ion +) dan anion (ion-)
- Kation seperti natrium (Na+), magnesium (Mg2+), hidrogen (H+), kalium (K+), kalsium (Ca2+)
- Anion seperti klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (PO4 3-), dan sulfat (SO4 2-)
B. Non Elektrolit Tubuh
Zat non elektrolit didalam tubuh terikat secara kovalen, misalnya lipid (lemak), glukosa, urea. sifatnya tidak bisa menghantarkan/dialiri arus listrik. Pemeriksaan zat non elektrolit di laboratorium seperti Ur (urea), El (elektrolit) dan GD (gula darah).
C. Air didalam Tubuh (persentase)
Air tidak bisa disimpan secara permanen didalam tubuh, tetapi akan hilang dan berganti. umumnya 60% berat badan merupakan berat air. orang yang muntah, diare yang terus menerus bisa mengancam nyawa bila cairan tubuhnya tidak diganti. apalagi bayi yang kadar air dalam tubuhnya 70-80%. Orang yang mengalami kebakaran, biasanya mati bukan karna lukanya tetapi kadar air dalam tubuh maupun asapnya, hal ini menandai sangat pentingnya air bagi tubuh.
Persentase air (%) dalam tubuh berdasarkan umur :
- bayi baru lahir --> 80%
- bayi 1 tahun --> 70%
- dewasa 20-39 tahun --> 50 (wanita) dan 60 (pria)
- paruh baya 40-60 tahun --> 47 (wanita) dan 55 (pria)
Kompartemen fluida (Area cairan tubuh)
- kompartemen dalam sel terdiri sebanyak 25 L cairan
- kompartemen diluar sel terdiri dari 12 L fluida interstisial dan 3 L plasma
No comments:
Post a Comment