Ilmu Farmasi : Laporan Praktikum, Bahan Makalah Supositoria
1. Nama Sediaan
Supositoria
2. Kekuatan Sediaan
Sediaan dipasaran bermerk ‘’Dulcolax’’ boehringer
Lngelheim : obat bebas terbatas (T), komposisi Bisakodil 10 mg/supositoria :5
mg untuk anak-anak.
(Sumber : Informasi
spesialite obat indonesia Vol 40 Hal.376)
3. Preformulasi Zat Aktif
·
Bisakodil
Pemerian
: Serbuk hablur,putih atau hampir putih tidak berbau dan tidak berasa
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air,larut dalam 100 bagian etanol (95%) P. Dalam 35
bagian kloroform P dan dalam 170 bagian eter P
Suhu
lebur : 133°C sampai 135°C
Susut
pengeringan : tidak lebih 1,0%
Khasiat
dan penggunaan : laksativum
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup terlindung dari cahaya
Inkompatibilitas
: -
(sumber:FI
edisi ketiga.1979.hal115)
4. Preformulasi Zat Tambahan
5. Analisis Formula
·
Formula 1
Bisakodil 10mg
PEG
400 60%
PEG
800 40%
m.f.supo.No
XII @4gram
·
Formula 2
Bisakodil 10mg
Gliserin 70%
Gelatin 14%
Aquadest add 100%
m.f.supo.No.XII
@4gram
·
Formula 3
Bisakodil 10mg
Oleum
cacao add 100%
·
Formula 4
Bisakodil 10mg
Oleum
cacao 96%
Setil
alkohol 4%
m.f.supo.
No.XII @4gram
6. Perhitungan dan Penimbangan
a. Penimbangan
·
Formula 2 untuk tiap 12 buah supositoria
:
Bisakodil 10mg x 12 supositoria =120mg
Gliserin (70/100)x4gram x 12 supositoria =
33,5gram
Gelatin (14/100)x4gram x 12
supositoria = 6,70gram
b. Perhitungan
7. Perhitungan Bilangan Pengganti
v Rata-rata
Zat aktif+basis = 3,17 gram
v Rata-rata
basis = 3,07 gram
v Zat aktif = 10
x 3,17 = 0,317 gram
100
v Basis =
90 x 3,17 = 2,853 gram
100
Data sebenarnya
v Basis =
3,07 – 2,853 = 0,217 gram
v Zat aktif = 0,217 x 100% = 7,07 gram
3,07
v Basis
= (100% - 7,07%) = 92,93%
Basis
yang dapat digantikan bisakodil :
zat
aktif ≈ basis yang dapat diganti
0,317
≈ 0,217 gram
1 gram zat aktif =
0,217 = 0,684 gram = 684 mg
0,317
10 mg zat aktif = 684
x 1 gram zat aktif = 68,4 mg zat
10
8. Prosedur Pembuatan
·
Siapkan alat dan bahan yang digunakan
·
Pastikan semua alat dalam keadaan kering
dan bersih
·
Timbang bahan sesuai kebutuhan
·
Persiapan cetakan ada dua cara :
Ø cara
1 : panaskan cetakan supositoria pada penangkas air, dalam keadaan terbuka
Ø cara
2 : cetakan supositoriadalam keadaan tertutup dan rapat kemudian gosok cetakan
dengan lilin pada semua permukaan
·
Lakukan proses peleburan basis dengan
menggunakan cawan penguap diatas penangkas air
·
Gerus semua padatan dengan lumpang
sampai halus dan homogen
·
Angkat cetakan dari penangkas air,
letakan diatas meja praktikum diatas lap (cara 1)
·
Cetakan kemudian dilumasi dengan parafin
liquid (jangan terlalu banyak)
·
Lakukan proses penuangan massa
supositoria :
Ø Angkat
massa supositoria dari penangkas dengan penjepit
Ø Penuangan
cepat dan akurat
Ø Penuangan
tidak dilakukan langsung dari cawan penguap melainkan dengan batang pengaduk
sebagai jembatan
Ø Tuang
massa supositoria sampai lubang terisi penuh dan dilebihkan sedikit lalu
diamkan pada suhu kamar (± 15 menit)
·
Masukan kedalam kulkas sampai padat
·
Keluarkan dari freezer dan cetakan,
kemudian pisahkan sediaan untuk dievaluasi
·
Hindari kontak langsung dengan suhu
tubuh, atau berada pada suhu kamar dalam waktu yang lama
·
Lakukan perhitungan bilangan pengganti
EVALUASI SUPPOSITORIA
1.
Homogenitas zat aktif
Cara
evaluasi : sebanyak 3 sediaan dipotong secara a/simetris secara longitudinal,
kemudian amati ketersebaran zat aktif.
2.
Penampilan organoleptis
Cara
evaluasi : diamati keretakan, eksudasi cairan dan pembengkakan basis, dilakukan
bersamaan dengan evaluasi homogenitas zat aktif.
3.
Keseragamaan sediaan
Ø Keseragaman
bobot
Cara evaluasi : timbang bobot
masing-masing sebanyak 20 buah sediaan secara acak, dan hitung bobot
rata-ratanya.
Ø Keragaman
kandungan zat aktif
Sebanyak 30 sediaan secara acak kemudian
dilakukan penentuan kadar terhadap 10 sediaan.
4.
Uji kisaran dan waktu leleh
Cara
evaluasi : dilakukan terhadap 3 sediaan, siapkan termometer dan stopwach.
Masukan 3 sediaan uji kecawan penguap (secara bersamaan) diatas penangkas air,
kemudian hitung suhu dan waktu meleleh sediaan (sampai meleleh sempurna).
5.
Waktu hancur
Cara
evaluasi : satu buah sediaan ditempatkan pada cakram berlubang bawah dari alat
logam, kemudian alat logam tersebut dimasukan dan dikaitkan dalam tabung
transparan. Prosedur dilakukan kembali untuk 2 sediaan berikutnya.
6.
Uji kehancuran
Cara
evaluasi : alat dipasang vertikal dan wadah dipanaskan pada suhu 25° C sediaan
yang diuji harus dijaga sekurang-kurangnya 24 jan pada suhu yang akan diatur,
sediaan ditempatkan secara vertikal diantara jepitan penyangga sampel dengan
ujung menghadap keatas lalu tambahkan beban seberat 200 g setelah itu tunggu 1
menit.
7.
Uji penetrasi
Uji
dilakukan untuk menentukan waktu melunak atau melarut sediaan, alat yang
dilakukan mempunyai 3 tabung uji yang dicelupkan dalam wadah penangkas air
suling dengan suhu 37°C, amati waktu yang dicelupkan oleh batang penetrasi
untuk menembus sediaan.
9. EVALUASI SUPPOSITORIA
·
Untuk formula II (basis=gelatin) + zat
aktif
1.
Homogenitas
Zat
aktif relatif menyebar, tidak menumpuk pada satu bagian.
2.
Penampilan (organoleptis)
Tidak
ada keretakan, terdapat beberapa lubang eksudasi cairan dan tidak ada
pembengkakan.
3.
Kisaran leleh
Suhu
awal leleh = 30°C
Suhu
akhir leleh = 45°C
Waktu
leleh = 2 menit 25 detik
Mulai
meleleh pada detik ke 17
4.
Keseragaman Bobot
Ø Zat
aktif+basis
·
Sediaan 1 = 3,16 gram
·
Sediaan 2 = 3,20 gram
·
Sediaan 3 = 3,18 gram
·
Sediaan 4 = 3,17 gram
·
Sediaan 5 = 3,15 gram
·
Sediaan 6 = 3,19 gram
·
Rata-rata = 3,17gram
Ø Basis
·
Sediaan 1 = 3,08 gram
·
Sediaan 2 = 3,08 gram
·
Sediaan 3 = 3,06 gram
·
Sediaan 4 = 3,08 gram
·
Sediaan 5 = 3,05 gram
·
Sediaan 6 = 3,05 gram
·
Rata-rata = 3,07 gram
10. Pembahasan
Keseragaman
bobot supositoria basis gelatin tergliserinasi hasil percobaan kurang dari 4
gram, ini berkemungkinan disebabkan oleh adanya masa supositoria yang sedikit
lengket di cetakannya karena kurangnya gliserin untuk melicinkan cetakan.
Homogenisitasnya
relatif baik karena pencampuran serta pengadukan yang baik sehingga zat
aktifnya relatif menyebar dengan baik.sedangkan secara organoleptis supositoria
tidak berlubang dan mengalami
pembengkakan ini disebabkan pembuatan yg baik dan penyimpanan yang sesuai.
Dibanding
basis oleum cacao, titik leleh supositoria basis gelatin lebih cepat meleleh
dalam suhu yang rendah dalam waktu yang relatif sebentar ini disebabkan titik
didih gelatin lebih rendah jika dibandingkan titik didih basis lainnya.
11. Kesimpulan
Supositoria
basis oleum cacao relatif lebih baik dalam hal bentuk dan kepadatannya
sedangkan basis gelatin tergliserinasi sedikit lebih lembek namun melelehnya
lebih cepat jika dibandingkan basis oleum cacao, tapi secara keseluruhan
supositoria basis oleum cacao lebih baik jika dibanding basis gelatin.
[Disusun oleh Mahasiswa Farmasi Unisba]
No comments:
Post a Comment