Ilmu Farmasi : Tetrasiklin, Efek, Mekanisme kerja, Farmakokinetik,
Farmakodinamik, khasiat, sediaan
1. Mekanisme Kerja Tetrasiklin
Golongan Tetrasiklin termasuk antibiotika yang bersifat
bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.
Golongan Tetrasiklin menghambat sintesis protein
bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya
antibiotika Tetrasiklin ke dalam ribosom bakteri gram negatif; pertama yang
disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem transportasi
aktif.
Setelah antibiotika Tetrasiklin masuk ke dalam
ribosom bakteri, maka antibiotika Tetrasiklin berikatan dengan ribosom 30s dan
menghalangi masuknya komplek tRNA-asam amino pada lokasi asam amino, sehingga
bakteri tidak dapat berkembang biak.
Pada umumnya efek antimikroba golongan
Tetrasiklin sama (sebab mekanisme kerjanya sama), namun terdapat perbedaan
kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat terhadap kuman tertentu. Hanya
mikroba yang cepat membelah yang dipengaruhi antibiotika Tetrasiklin.
2. Efek Samping dan Interaksi Obat Tetrasiklin
Iritasi lambung pada pemberian oral. Tromboflebitis pada
pemberian injeksi (IV).
Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang
sedanag tumbuh dan membentuk kompleks. Pertumbuhan tulang akan terhambat
sementara pada janin sampai anak tiga tahun.
Pada gigi susu atau gigi tetap, Tetrasiklin dapat
merubah warna secara permanen dan cenderung mengalami karies.
Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman
resisten dan jamur, dengan gejala adalah diare akibat terganggunya keseimbangan
flora normal dalam usus.
Absorbsi Tetrasiklin dihambat oleh antasida,
susu, Koloidal bismuth, Fenobarbital, Fenitoin dan Karbamazepin sehingga
mengurangi kadar dalam darah karena metabolismenya dipercepat.
Tetrasiklin dapat mempengaruhi kerja Penisilin
dan Antioagulan.
3. Penggunaan Klinik Tetrasiklin
a. Tetrasikin
Tetrasiklin terutama digunakan untuk pengobatan acne
vulgaris dan rosacea. Tetrasikin juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi
pada saluran pernafasan, sinus, telinga bagian tengah, saluran kemih, usus dua
belas jari dan juga Gonore.
b. Doksisiklin
Kegunaan Doksisiklin selain seperti Tetrasiklin juga
digunakan untuk pencegahan pada infeksi Antraks. Dan digunakan untuk pengobatan
dan pencegahan Malaria, serta perawatan infeksi Kaki Gajah.
c. Oksitetrasiklin
Oksitetrasiklin berguna dalam pengobatan infeksi karena
Ricketsia dan Klamidia, pada saluran nafas, saluran cerna, kulit dan jaringan
lunak dan infeksi karena hubungan kelamin.
d. Minosiklin
Minosiklin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
seperti Pneumonia dan infeksi saluran nafas lain, jerawat dan infeksi kulit,
kelamin dan saluran kemih. Minosiklin juga dapat membunuh bakteri dari hidung
dan tenggorokan anda yang dapat menyebabkan meningitis.
4. Sediaan Antibiotika Tetrasiklin di Pasaran
a. Tetrasikin
Tetrasiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan
250 mg dan 500 mg. Juga ada yang dalam bentuk buffer untuk mengurangi efek
sampingnya mengritasi lambung.
b. Doksisiklin
Doksisiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan tablet
da kapsul dengan kanduungan 50 mg dan 100 mg.
c. Oksitetrasiklin
Oksitetrasiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan
kapsul 500 mg dan vial 50 mg/ml untuk injeksi.
d. Minosiklin
Minosiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan
50 mg dan 100 mg.
sumber :
Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.
www.tiscali.co.uk
www.nlm.nih.gov
No comments:
Post a Comment