Ilmu Farmasi :Laporan Praktikum Tablet Kempa Langsung
I. Kekuatan Sediaan
·
ASKORBIN; Kimia Farma; B; Skorbut, difesiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
·
VITACIMIN; Takeda; B; Defisiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
·
SWEETA C; Combiphar; B; Kekurangan Vit.C; Tablet; 500 mg.
II. Preformulasi Zat Aktif
1. Vitamin C
·
Warna :
Putih atau agak kuning
·
Rasa :
Tidak berasa
·
Bau :
Khas
·
Pemberian
: Hablur atau serbuk putih atau agak kuning oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi warna gelap.
·
Kelarutan :
Mudah larut dalm air, agak sukar larut dalam etanol tidak
larut dalam eter dan dalam benzen.
·
Stabilitas :
Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi warna gelap.
Dalam keadaan kering stabil diudara, dalam larutan
dapat teroksidasi dalam bentuk asam askorbat relatif stabil dalam udara tidak
stabil dalam larutan alkali.
·
Titik leleh :
± 190°C
·
BJ :
1,688 gr/cm3
·
Inkompatibilitas : Dengan larutan alkalis logam berat dan bahan
perioksida fenileferin, HCL, pirilamin meleat,
salisilamit, NaNO3, Natrium salisilat, teobromin, salisilat.
·
Kegunaan :
Kekurangan vitamin C dan antioksidan
·
Wadah & penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat dan tidak tembus cahaya.
Sumber : FI edisi IV. 1995. Hal :
39 dan HOPE edisi VI. 2009. Hal : 43-46
III. Preformulasi Zat
Tambahan (Eksipien)
1.
Starch 1500 / Amylum Pregelificatum
·
Warna :
Putih sampai putih gelap
·
Rasa :
Rasa sedikit khas
·
Bau :
Tidak berbau
·
Pemerian :
·
Kelarutan :
Tidak larut dalam pelarut organik, larut dalam air dingin.
·
Stabilitas :
Stabil tetapi bersifat hidroskopis
·
BJ :
Serbuk ±0,586 gr/cm3
·
pH :
4,5 – 7,0 untuk 10 % w/v dalam air
·
Inkompatibilitas :
·
Kegunaan :
Sebagai penghancur
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi
VI. 2009. Hal :691-694
2.
Primogel / Carboxymethyl Starch / Sodium Salt
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Rasa khas atau agak asam
·
Bau :
Lemah
·
Pemerian :
Serbuk hablur
·
Kelarutan :
Mudah larut dalam etanol 95% p dan praktis tidak larut
dalam air dan
metilen klorida.
·
Stabilitas :
Tablet dengan primogel memliki sifat penyimpanan yang
stabil terhadap kelembaban suhu dan higroskopis.
·
BJ :
1,49 gr/cm3
·
Titik lebur :
Tidak m elebur tetapi terbakar pada suhu ±200°C
·
Partikel :
106 µm
·
Inkompatabilitas : Dengan vitamin C (asam
askorbat)
·
Kegunaan :
Penghancur
Sumber : Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 663-666
3.
Amprotab / Amylum
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Tidak berasa
·
Bau :
Tidak berbau
·
Pemerian :
Granul atau serbuk
·
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam etanol dingin (90%) dan air
dingin, larut dalam dimetilsalfoxida.
·
Stabilitas :
Dalam keadaan kering stabil terhadap bahan kimia lain
dan oleh mikroorganisme dalam bentuk pasta/basah mudah
rusak terhadap mikroba.
·
BJ :
1,478 gr/cm3
·
pH :
4,0-7,0
·
Inkompatabilitas : Dengan pengoksida kuat
·
Kegunaan :
Penghancur
Sumber : Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 685-690
4.
Magnesium Stearat
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Rasa khas seperti asam stearat
·
Bau :
Seperti asam stearat berbau atau berbau lemah
·
Pemerian :
Bentuk seperti granul atau bubuk, mudah mengendap
·
Kelarutan :
Tidak dapat larut dalam etanol, etano (95%)p, eter dalam
air, mudah
larut dalam benzen panas.
·
Stabilitas :
Sangat stabil diudara
·
Berat jenis :
1,092 gr/cm2
·
Titik lebur :
250°C
·
Inkompatibilitas : Dengan asam kuat alkali dan
besi
·
Kegunaan :
Sebagai pelicin
Sumber : Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 404-406
5.
Avicel PH 102 / Cellulosa / Microcrystal
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Tidak berasa
·
Bau :
Tidak berbau
·
Pemerian :
Digunakan dalam ukuran partikel yang berbeda-beda,
tingkat kelembaban berbeda.
·
Kelarutan :
Mudah larut dalam 5% b/v larutan hidroksida
ptaktis
tidak larut dalam air, larutan asam dan beberapa
pelarut organik.
·
Stabilitas :
Tidak bercampur dengan bahan oksidator kuat
·
Partikel :
Tidak lebih dari 8,0 ≥ 250 nm
·
BJ :
1,512 – 1,668 gram/cm3
·
Titik leleh :
260 – 270°C
·
pH :
5,0 – 7,5
·
Inkompatibilitas : Pengoksida kuat
·
Kegunaan :
Penghancur
Sumber : Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 129-132
6.
Lactosa Spray Dried
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Tidak berasa
·
Bau :
Tidak berbau
·
Pemerian :
Serbuk kristal
·
Kelarutan :
Larut dalam air, etanol (95%)p dan eter
·
Stabilitas :
Akan berubah warna akibat pemanasan
·
BJ :
0,88 gr/cm3
·
Titik leleh :
283°C
·
Inkompatibilitas : Pengoxida kuat
·
Kegunaan :
Sebagai bahan pengisi
Sumber : Handbook
of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 359-362
7.
Talk
·
Warna :
Putih
·
Rasa :
Tidak berasa
·
Bau :
Tidak berbau
·
Pemerian :
Bentuk serbuk
·
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam larutan asam/basa, pelarut
organik dan air.
·
Stabilitas :
Stabil dan dapat disterilkan pada suhu 160°C
·
Inkompatabilitas : Ammonium kwartener
·
Kegunaan :
Pelincir
Sumber : Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 641
IV. Analisis Formula
Tabel
4.1 Daftar formula :
Formula A :
Vitamin C 50 mg
Amprotab 10%
Avicel PH
102 qs.
Mg
stearat 1%
Talk 2%
|
Formula B :
Vitamin C 50 mg
Primogel 5%
Lactosa spray
dried qs.
Mg
stearat 1%
Talk 2%
|
Formula C :
Vitamin C 50 mg
Primogel 5%
Avicel PH
102 qs.
Mg
stearat 1%
Talk 2%
|
Formula D :
Vitamin C 50 mg
Amprotab 10%
Avicel PH
102 qs.
Mg
stearat 1%
Talk 2%
|
1.
Vitamin C / Asam Askorbat
Merupakan zat
aktif yang digunakan pada tablet kempa langsung ini. Vitamin Cberkhasiat
sebagai skorbut, difesiensi vitamin C atau kekurangan vitamin C, serta dapat
juga berkhasiat sebagai antioksidan. Pada pembuatan vitamin C dengan metoda
kempa langsung ini digunakan vitamin C sebanyak 50 mg/tabletnya dengan bobot
tablet 300 gr. Berarti dalam 1 tablet mengandung vitamin C 50/300 × 100% =
16,6%.
2.
Starch 1500
Starch
digunakan pada pembuatan tablet sebagai penghancur ataupun sebagai pengikat.
Karena pada metoda kempa langsung pembuatan tablet tanpa melalui proses
granulasi sehingga dibutuhkan Starch
sebagai pengikat agar tablet tidak mudah hancur. Untuk sediaan tablet starch
digunakan 5-20% dari bobot tablet. Untuk penghancur digunakan pada kosentrasi
5-10%.
3.
Primojel
Primojel digunakan pada sediaan
tablet sebagai penghancur (disintegrasi). Disentrigasi terjadi karena
pengerapan air dengan cepat dan diikuti dengan pembengkatan tablet yang tepat.
Kosentrasi yang biasa digunakan adalah antara
2% - 8%, dengan kosentrasi optimal ±4%.
4.
Amprotab
Amprotab
digunakan pada pembuatan tablet sebagai penghancur. Amprotab digunakan sebagai
penghancur yang umum pada pembuatan tablet. Biasanya sebagai penghancur
amprotab digunakan pada kosentrasi 3-25& b/b atau kosentrasi optimal 15%.
5.
Avicel PH 102
Avicel PH 102
digunakan pada sediaan tablet sebagai pengikat ataupun penghancur. Pada metoda
kempa langsung sangant diperlukan pengikat karena tidak adanya proses granulasi
pada saat pembuatan tablet. Kosentrasi yang digunakan untuk pengikat adalah
20-90%, sedangkan untuk penghancur adalah 5-15%.
6.
Lactosa Spray Dried
Laktosa spray
dried digunakan pada sediaan tablet dengan metoda kempa langsung adalah sebagai
pengikat.
7.
Magnesium Stearat
Magnesium
stearat pada pembuatan tablet digunakan sebagai pelinciratau lubrikan. Sehingga
dapat meminimalisir gesekan antara dinding die dengan pach selama pengempaan
dan penarikan, sehingga tablet yang dihasilkan memiliki permungkaan yang halus.
Kosentrasi yang digunakan 0,25-5%.
8.
Talk
Talk digunakan
sebagai glidan, yaitu untuk meningkatkan aliran granul dari permungkaan hopper
ke permungkaan die.
V. Perhitungan dan
Penimbangan
1.
Perhitungan
Kandungan
vitamin C/tablet : 50 mg
Bobot tablet : 300 mg
Jumlah tablet
yang dibuat : 300 tablet
a. Formula
A
·
Vitamin C =
50 mg
·
Starch 1500 10% =
·
Mg Stearat 1% =
·
Talk 2% =
·
Avicel PH 102 q.s =
b. Formula
B
·
Vitamin C =
50 mg
·
Primogel 5% =
·
Mg Stearat 1% =
·
Talk 2% =
·
Lactosa spray dried q.s =
c. Formula
C
·
Vitamin C =
50 mg
·
Primogel 5% =
·
Mg Stearat 1% =
·
Talk 2% =
·
Avicel PH 102 q.s =
d. Formula
D
·
Vitamin C =
50 mg
·
Amprotab 10% =
·
Mg Stearat 1% =
·
Talk 2% =
·
Avicel PH 102 q.s =
2.
Penimbangan
a. Vitamin
C = 50 mg × 300 tablet = 15000
mg = 15 gr/formula
b. Starch
1500 10% = 30 mg × 300 tablet = 9000 mg
= 9 gr/formula
c. Primogel
5% = 15 mg × 300 tablet = 4500 mg
= 4,5 gr/formula
d. Amprotab
10% = 30 mg × 300 tablet = 9000 mg =
9 gr/formula
e. Mg
Stearat 1% = 3 mg × 300 tablet = 900 mg =
0,9 gr/formula
f. Talk
2% = 6 mg × 300 tablet = 1800 mg =
1,8 gr/formula
g. Avicel
PH 102 qs = 0,211 gr × 300 tablet = 63,3 gr
(Formula A)
= 0,226 gr × 300 tablet = 67,8 gr (Formula C)
= 0,211 gr × 300 tablet = 63,3 gr (formula D)
h. Lactosa
spray dried q.s = 0,226 ×
300 tablet = 67,8 gr (Formula B)
VI. Prosedur
1.
Prosedur Pembuatan Tablet
Semua bahan
(Vit.C, Starch 1500, primogel, amprotab, avicel PH 102, lactosa spray dried,
magnesium stearat dan talk) ditimbang sesui kebutuhan. Semua bahan tidak
dihaluskan karena bahan pembantu diharapkan berbentuk granul. Untuk bahan aktif
jika menggumpal maka diayak terlebih dahulu. Semua bahan dicampur sesuai dengan
aturan pencampuran, kecuali Magnesium stearat dan Talk. Campuran dicampur
sampai homogen selama 15 menit, kemudian ke dalam campuran tadi ditambahkan
magnesium stearat dan talk, kemudian di aduk selama 5 menit.
Evaluasi
dilakukan terhadap massa kempa (seperti pada evalluasi pada massa granul).
Setelah evaluasi, massa kempa ditabletasi dengan menggunakan puch berdiameter
6-8 mm sesuia dengan bobot tablet yang telah ditentukan sebelumnya (300 mg).
Setelah ditabletasi, tablet yang diperoleh kemudian dievaluasi.
2.
Prosedut Evaluasi Tablet
a. Visual
Menggunakan loop agar permukaan tablet lebih jelas
b. Sifat
fisika-kimia
·
Keseragaman ukuran
Diambil secara
acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong.
·
Kekerasan
Dilakukan
terhadap 20 tablet yang diambil secara acak.Kekerasan diukur berdasarkan luas
permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam
kg/cm3.Ditentukan kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.
·
Friabilitas
Dilakukan
terhadap 20 tablet (jika bonot tablet>250mg) atau 40 tablet (jika bobot
<250mg) yang diambil secara acak. Dibersihkan satu persatu dengan sikat
halus lalu timbang (a).Masukkan semua tablet kedalam alat, lalu putar sebanyak
100 putaran.Lalu tablet dibersihkan lagi dan ditimbang (b)
·
Keseragaman bobot
Diambil 20
tablet secara acak, lalu ditimbang masing-masing tablet.Hitung bobot rata-rata
dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
c. Uji
waktu hancur
Bejana diisi
dengan air suling bersuhu 36-38C, dan volume diatur sedemikian rupa, sehingga
pada kedudukan tertinggi kawat kasa tepat berada di atas permukaan air dan pada
kedudukan terendah mulut keranjang tepat di permukaan air. Enam buah
tabletdimasukkan satu per satu ke dalam masing-masing keranjang, kemudian
keranjang diturunnaikkan secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan
hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa.
d. Uji
Disolusi
Menggunakan
metode disolusi dayung.Dimana digunakan masing-masing 900ml aquadest ke dalam
tabung disolusi.Masukan 1 tablet masing-masing formula ke dalam tabung disolusi
yang berbeda.Kemudian Alat dinyalakan hingga putaran berbentuk dayung berputar
selama 5 menit,setelah 5menit ambil sebanyak masing-masing 3ml dari tabung
disolusi dengan isi tablet yang berbeda-beda formula, dan digantikan kembali
dengan 3ml aquadest ke dalam tabung disolusi.Dilakukan dengan prosedur yang
sama hingga menit ke 30.
VII. Hasil evaluasi Sediaan
1.
Evaluasi Tablet
a. Visual/Organoleptis
·
Rupa :
Bulat pipih, berpori dan tidak berpori
·
Bau :
Bau khas asam askorbat
·
Rasa :
Khas
2.
Sifat Fisika Kimia
a. Keseragaman
Ukuran
Tabel 7.1 Data uji keseragaman
ukuran :
Tablet
|
Formula A
|
Formula B
|
Formula C
|
Formula D
|
||||
d (cm)
|
k (cm)
|
d (cm)
|
k (cm)
|
d (cm)
|
k (cm)
|
d (cm)
|
k (cm)
|
|
1
|
0.8
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
2
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
3
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.48
|
4
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
5
|
0.8
|
0.49
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
6
|
0.8
|
0.49
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.48
|
7
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.48
|
8
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
9
|
0.8
|
0.49
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.5
|
0.8
|
0.48
|
10
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.5
|
0.8
|
0.49
|
0.79
|
0.5
|
11
|
0.79
|
0.5
|
0.5
|
0.49
|
0.79
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
12
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
13
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
14
|
0.79
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
15
|
0.79
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
16
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
17
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
18
|
0.8
|
0.5
|
0.5
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
19
|
0.8
|
0.5
|
0.5
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
20
|
0.8
|
0.5
|
0.49
|
0.49
|
0.8
|
0.49
|
0.8
|
0.5
|
Catatan : d = Diameter, dan k = ketebalan
b. Kekerasan
Tabel 7.2 Data
uji kekerasan tablet :
Tablet
|
Formula A
|
Formula B
|
Formula C
|
Formula D
|
1
|
1
|
1
|
2
|
1.5
|
2
|
1
|
2
|
1.5
|
1.5
|
3
|
1.5
|
1
|
1.5
|
2
|
4
|
1.5
|
1
|
1.5
|
1.5
|
5
|
1.5
|
0.5
|
2
|
2
|
6
|
1.5
|
0.5
|
2
|
2
|
7
|
2
|
1
|
1.5
|
2
|
8
|
1
|
1.5
|
1
|
2
|
9
|
1.5
|
2
|
2
|
2
|
10
|
1.5
|
2
|
1.5
|
1.5
|
11
|
1.5
|
2
|
2
|
2
|
12
|
2.0
|
1.5
|
2
|
2
|
13
|
1
|
1.5
|
2.5
|
2
|
14
|
1
|
1.0
|
2.5
|
2.5
|
15
|
1.5
|
2
|
2
|
1.5
|
16
|
1.5
|
1.5
|
2
|
2
|
17
|
1.5
|
1.5
|
2.5
|
1.5
|
18
|
2.0
|
1.0
|
2
|
2
|
19
|
1.5
|
2
|
1.5
|
1.5
|
20
|
1
|
1.5
|
2.0
|
1.5
|
c. Friabilitas
Tabel 7.3 Data uji bobot tablet
sebelum uji (a), setelah uji(b):
Tablet
|
Formula A
|
Formula B
|
Formula C
|
Formula D
|
||||||||
a
|
b
|
|
a
|
b
|
|
a
|
b
|
|
a
|
b
|
|
|
1
|
0.163
|
0.181
|
|
0.372
|
0.361
|
|
0.285
|
0.191
|
|
0.190
|
0.192
|
|
2
|
0.172
|
0.177
|
|
0.367
|
0.230
|
|
0.172
|
0.177
|
|
0.189
|
0.151
|
|
3
|
0.181
|
0.146
|
|
0.357
|
0.332
|
|
0.198
|
0.161
|
|
0.190
|
0.163
|
|
4
|
0.175
|
0.182
|
|
0.284
|
0.342
|
|
0.182
|
0.199
|
|
0.185
|
0.182
|
|
5
|
0.172
|
0.186
|
|
0.331
|
0.304
|
|
0.200
|
0.187
|
|
0.175
|
0.152
|
|
6
|
0.164
|
0.175
|
|
0.337
|
0.362
|
|
0.187
|
0.195
|
|
0.164
|
0.191
|
|
7
|
0.162
|
0.177
|
|
0.318
|
0.310
|
|
0.184
|
0.175
|
|
0.144
|
0.187
|
|
8
|
0.165
|
0.185
|
|
0.386
|
0.351
|
|
0.177
|
0.195
|
|
0.168
|
0.164
|
|
9
|
0.170
|
0.191
|
|
0.361
|
0.322
|
|
0.187
|
0.175
|
|
0.154
|
0.164
|
|
10
|
0.173
|
0.183
|
|
0.321
|
0.370
|
|
0.184
|
0.202
|
|
0.165
|
0.151
|
|
11
|
0.172
|
0.167
|
|
0.367
|
0.299
|
|
0.177
|
0.182
|
|
0.177
|
0.180
|
|
12
|
0.164
|
0.180
|
|
0.365
|
0.332
|
|
0.187
|
0.192
|
|
0.181
|
0.186
|
|
13
|
0.167
|
0.167
|
|
0.365
|
0.330
|
|
0.188
|
0.182
|
|
0.176
|
0.190
|
|
14
|
0.174
|
0.173
|
|
0.322
|
0.325
|
|
0.175
|
0.177
|
|
0.167
|
0.183
|
|
15
|
0.169
|
0.182
|
|
0.342
|
0.333
|
|
0.165
|
0.180
|
|
0.187
|
0.190
|
|
16
|
0.172
|
0.184
|
|
0.358
|
0.343
|
|
0.176
|
0.190
|
|
0.188
|
0.172
|
|
17
|
0.171
|
0.184
|
|
0.351
|
0.365
|
|
0.176
|
0.180
|
|
0.185
|
0.192
|
|
18
|
0.169
|
0.188
|
|
0.320
|
0.335
|
|
0.177
|
0.178
|
|
0.190
|
0.182
|
|
19
|
0.162
|
0.190
|
|
0.330
|
0.340
|
|
0.180
|
0.185
|
|
0.187
|
0.181
|
|
20
|
0.161
|
0.192
|
|
0.321
|
0.335
|
|
0.185
|
0.176
|
|
0.177
|
0.185
|
|
Rumus friabilitas :
Dimana : f = Friabilitas
a = bobot tablet sebelum uji
b = bobot tablet setelah uji
d. Keseragaman
bobot
Tabel 7.4 Data uji keseragaman
bobot :
Tablet
|
Formula A
|
Formula B
|
Formula C
|
Formula D
|
1
|
0.1818
|
0.3616
|
0.1919
|
0.1925
|
2
|
0.1774
|
0.2307
|
0.1779
|
0.1511
|
3
|
0.1467
|
0.3324
|
0.1616
|
0.1637
|
4
|
0.1823
|
0.3425
|
0.1997
|
0.1822
|
5
|
0.1867
|
0.3049
|
0.1879
|
0.1527
|
6
|
0.1753
|
0.3621
|
0.1952
|
0.1911
|
7
|
0.1778
|
0.3102
|
0.1756
|
0.1877
|
8
|
0.1856
|
0.3510
|
0.1955
|
0.1645
|
9
|
0.1913
|
0.3225
|
0.1753
|
0.1645
|
10
|
0.1813
|
0.3701
|
0.2024
|
0.1515
|
11
|
0.1670
|
0.2997
|
0.1825
|
0.1801
|
12
|
0.1803
|
0.3324
|
0.1923
|
0.1866
|
13
|
0.1676
|
0.3305
|
0.1820
|
0.1901
|
14
|
0.1739
|
0.3252
|
0.1771
|
0.1833
|
15
|
0.1827
|
0.3336
|
0.1805
|
0.1906
|
16
|
0.1845
|
0.3437
|
0.1902
|
0.1720
|
17
|
0.1845
|
0.3657
|
0.1801
|
0.1927
|
18
|
0.1885
|
0.3352
|
0.1789
|
0.1824
|
19
|
0.1905
|
0.3401
|
0.1856
|
0.1812
|
20
|
0.1921
|
0.3352
|
0.1765
|
0.1856
|
Rata-rata
|
|
|
|
|
e. Keseragaman
Kandungan
Tidak
dilakukan.
3.
Uji Waktu Hancur
Tabel 7.5 Data
uji waktu hancur :
Formula
|
Waktu
|
A
|
0 : 08 : 10
|
B
|
0 : 13 : 88
|
C
|
0 : 12 : 20
|
D
|
0 : 12 : 03
|
4.
Uji Disolusi
Tabel 7.6 Data
uji disolusi :
Waktu
(Menit)
|
Absorbansi (A)
|
|||
Formula
A
|
Formula
B
|
Formula
C
|
Formula
D
|
|
5
|
0.3569
|
-0.0686
|
0.0531
|
0.2424
|
10
|
0.7098
|
0.8464
|
0.119
|
0.3331
|
15
|
1.0955
|
1.2017
|
0.3245
|
0.4493
|
20
|
1.1509
|
1.3971
|
0.6409
|
0.5085
|
25
|
1.4000
|
1.4617
|
0.7151
|
0.7229
|
30
|
0.4175
|
1.5708
|
0.9720
|
0.8853
|
5.
Uji Kadar Zat Aktif Dalam Tablet
Tidak
dilakukan.
VIII. Pembahasan
Pada percobaan
pembuatan tablet vitamin C dilakukan secara cetak langsung dengan formulasi
(lihat tabel 4.1 daftar formula). Cetak langsung dipilih untuk zat yang
memiliki daya alir yang baik sehingga tidak memerlukan proses granulasi.
Pencampuran harus benar-benar homogen karena akan mengakibatkan tidak meratanya
kandungan zat aktif pada granul dan tablet yang dihasilkan.
Evaluasi
granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula.
Evaluasi granul yang dilakukan pada saat percobaan meliputi: kecepatan alir,
kelembaban, bobot jenis, dan granulometri.
Kandungan
lembab diukur dengan pemanasan (gravimetric) menggunakan alat Moisture Balance.
Diperoleh kandungan lembap granul 4 %. Kandungan lembap yang baik adalah 2% -
5%, hal ini menunjukkan kandungan lembap granul masih dalam batas wajar.
Kecepatan alir
granul yang baik menurut pustaka adalah lebih dari 4 g/detik. Hasil yang
diperoleh pada percobaan adalah 5 g/detik. Tanpa proses granulasi asetosal
memiliki kecepatan alir yang cukup baik. Penggunaan talk juga ikut meningkatkan
kecepatan alir granul.
Evaluasi
Tablet. Tablet secara visual tidak telihat jika terjadi ketidakhomogenan zat
warna karena memang tidak menggunakan zat warna. Bebas dari bintik-bintik dan
noda yang mengganggu.
Data
friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan
pengiriman. Friabilitas diukur dengan friabilator. Untuk tablet yang baik
(dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %.
Dari 20 tablet yang digunakan untuk uji friabilitas, tidak ada tablet yang
hancur atau terbelah setelah proses pengujian sehingga dapat diikutsertakan
dalam perhitungan.
Uji waktu
hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna.
Sediaan dinyatakan hancur sempurna karena sisa sediaan yang tertinggal pada
kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas.
IX. Kesimpulan
·
Formula yang digunakan adalah formula A,tiap
tablet mengandung :
o
Vitamin C 50
mg
o
Starch 1500 30
mg
o
Avicel pH 211
mg
o
Mg stearat 3
mg
o
Talk 6
mg
·
Evaluasi granul meliputi : granulometri, bobot
jenis nyata, kadar mampat, kecepatan aliran, kandungan lembab dan penentuan
kadar zat aktif dalam granul secara keseluruhan dengan menggunakan formula
diatas menunjukkan hasil yang diperoleh memuaskan.
·
Evaluasi tablet meliputi : Organoleptis, sifat
fisiko kimia, kekerasan, friabilitas, keseragaman bobot keseragaman sediaan dan penentuan kadar
zat aktif dalam tablet secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.
·
Uji disolusi tablet memenuhi syarat toleransi
Farmakope Indonesia IV yaitu dalam waktu
X. Informasi Obat Standar
·
ASKORBIN; Kimia Farma; B; Skorbut, difesiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
·
VITACIMIN; Takeda; B; Defisiensi Vit.C; Tablet; 500 mg.
·
SWEETA C; Combiphar; B; Kekurangan Vit.C; Tablet; 500 mg.
Golongan Obat : B (obat bebas)
dengan label Hijau.
XI. Wadah dan Kemasan Jadi
1.
Wadah
Dalam wadah
tetutup rapat, tidak tembus cahaya matahari.
2.
Kemasan
XII. Daftar Pustaka
Raymond C Rowe. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients edisi VI.
Washinton : Pharmaceutical
Press and American Pharmacists Association. Hal : 43-46,129-132, 359-362,
404-406, 641, 663-666, 691-694, 663-666, 685-690.
Depkes RI. 1995. Farmakope
Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI. Hal : 39.
MIMS edisi Bahasa Indonesia 2004.
Hal : 299.
[Oleh Mahasiswa Farmasi Unisba]
No comments:
Post a Comment